-
Panduan Atomic Essay Smipa
Seperti yang disampaikan Kak Andy dalam esai Membangun Tuman, kita memulai Gerakan Menulis Atomic Essay Smipa (AES) di Ririungan.
Keikut-sertaan Atomic Essay Smipa sama sekali sukarela. Bagi yang mencantumkan nomor AES dan kategori blog: AtomicEssay, menandakan bahwa ada niat atau tekad (determination) untuk membangun kebiasaan menulis. Kalau mau menulis lepas tentunya dipersilakan juga.
Panduan Kegiatan
- Atomic Essay: tulisan pendek, sekitar 250 kata.
- Tema tulisan bebas. Boleh tentang apa saja. Tentang perkembangan anak-anak kita. Hobi kita. Kisah pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Gagasan-gagasan. Renungan.
- Tambahkan kode AES001 (AES002, AES003, dst...) di depan judul esai.
- Pilih Blog Category "AtomicEssay".
- Jangan lupa mencatatkan judul Esai di Google Sheets (tautannya di sini) supaya judul2 tercatat dan jumlah esai terhitung terus.
Meskipun kita tidak berniat jadi penulis profesional, ada banyak manfaat menulis bagi peningkatan kualitas hidup. Berikut ini tiga kegunaannya.
1. Membangun kebiasaan positif
Dalam buku Atomic Habits, James Clear mengatakan:
- You do not rise to the level of your goals. You fall to the level of your systems.
- Build a system for getting 1% better every day.
- Just as atoms are the building blocks of molecules, atomic habits are the building blocks of remarkable results. This is the meaning of the phrase atomic habits—a regular practice or routine that is not only small and easy to do, but also the source of incredible power; a component of the system of compound growth.
Menurut James Clear, untuk membentuk kebiasaan baru, kita mulai dengan yang sangat kecil dahulu. Jangan langsung yang berat-berat. Bangun dulu otot habitnya. Banyak orang gagal membentuk habit karena targetnya terlalu tinggi.
Satu kebiasaan kecil positif akan memberikan kepuasan dan dorongan untuk membangun kebiasaan-kebiasaan positif lainnya.
Prinsip Atomic Habits sebetulnya selaras dengan sebuah nilai yang kita yakini bersama di Smipa, yaitu MDK: Mulai Dari yang Kecil.
2. Meningkatkan kualitas berpikir
Di dalam otak kita, banyak hal berseliweran silih berganti. Belum selesai kita memikirkan satu hal, sudah muncul pikiran tentang hal lain. (Sebuah studi yang dilakukan sekelompok ahli psikologi di Queen's University, Kanada, menyebutkan bahwa rata-rata setiap orang memikirkan 6.200 hal per hari.) Pikiran-pikiran kita abstrak dan berkabut. Untuk membuatnya konkret dan jernih, kita perlu menulis. Dengan menuliskan pikiran, kita dapat melihat rangkaian logikanya secara utuh—sudah benar atau belum. Saat menulis, kita bisa fokus memikirkan satu hal yang penting bagi kita hingga tuntas. Tidak loncat-loncat lagi.
Sebuah artikel Sparring Mind menganalogikannya seperti "browser tabs":
Writing closes out your “mental tabs”.
Have you ever had too many internet tabs open at once? It is a madhouse of distraction.
Sometimes I feel like my brain has too many tabs open at once. This is often the result of trying to mentally juggle too many thoughts at the same time.
Writing allows abstract information to cross over into the tangible world. It frees up mental bandwidth, and will stop your Google Chrome brain from crashing due to tab overload.
3. Meningkatkan kualitas belajar
Atomic Essay yang kita tulis bisa tentang topik tertentu yang sedang kita pelajari. Salah satu cara efektif memahami sebuah subjek (dari buku, artikel, podcast, ataupun video) adalah dengan menuliskannya kembali dengan bahasa/cara penyampaian sendiri. Fenomena ini disebut Generation Effect (Slameka & Graf, 1978).
Demikian pengantarnya. Semoga teman-teman di komunitas Semi Palar berkenan ikut dalam Gerakan Menulis Atomic Essay Smipa. Salam literasi, salam Smipa.
"Writing is the most important practice in my life; for my fulfillment, excitement, professional success, and personal success— Tim Ferriss