Foto: Medium.com 

Harvard Medical School dalam salah satu jurnalnya mengatakan:

“A thankful appreciation for what an individual receives, whether tangible or intangible. With gratitude, people acknowledge the goodness in their lives … As a result, gratitude also helps people connect to something larger than themselves as individuals–whether to other people, nature, or a higher power” 

Apapun bentuknya, apresiasi mempunyai efek yang sangat besar dalam kehidupan seseorang. Bukan untuk membanggakan diri, tapi kalau mengamati segala bentuk pengalaman yang telah saya lalui dalam hidup ini, saya pernah mengenyam segala bentuk pekerjaan dari yang paling bawah. Saya pernah bekerja sebagai tukang batu dan kuli bangunan yang lalu diminta oleh seorang mandor untuk membersihkan selokan di daerah Pluit, Jakarta. Selokannya seperti sungai kecil, butuh waktu berhari-hari untuk membersihkannya karena penuh dengan lumpur hitam bau, penuh dengan kotoran dan ular got! Saya juga pernah menjadi tukang cuci piring di restoran, membersihkan WC dan kamar mandi, pernah menjadi staf maintenance, pelayan toko, waiter, tukang masak, bartender, guru bahkan kerja di kantoran. Semua pengalaman ini membentuk diri saya untuk menghargai segala bentuk pekerjaan, membuat saya menghargai setiap orang yang bekerja dari yang paling sederhana hingga boss yang kata sebagian orang bekerja hanya dengan jari telunjuk (padahal tidak begitu sebetulnya). Ya saya mempunyai apresiasi yang sangat tinggi terhadap semua orang, terhadap setiap jenis pekerjaan! Kenapa begitu? Sebab saya tahu rasanya! Saya tahu bagaimana rasanya ketika beristirahat untuk makan siang ketika sekujur tubuh bau dan kotor karena lumpur got, lalu berusaha mencuci tangan sebersih mungkin agar bisa duduk di bawah pohon di pinggir jalan makan nasi bungkus dari sebuah warung tegal dengan berhutang serta berjanji akan membayar ketika gajian di akhir minggu! Buat saya tidak ada pekerjaan yang hina selama halal! Buat saya tidak ada orang yang rendah, karena justru orang yang memiliki pekerjaan sangat sederhana adalah orang yang bekerja paling keras dan penuh dedikasi. Mereka bekerja dengan otot dan keringat sehingga perlu diapresiasi setinggi mungkin!

Apresiasi yang paling sederhana dan gratis contohnya mengucapkan terimakasih! Saya tidak segan-segan mengucapkan terima kasih pada orang yang tidak saya kenal ketika dia sedang membersihkan trotoar dari salju! Itu bentuk apresiasi saya terhadap dirinya karena pelayanan yang dia lakukan maka saya tidak perlu jalan tertatih-tatih kejeblos salju, atau lebih parah lagi terjerembab ke tanah (atau salju) karena dibagian bawahnya ada es yang licin! Apresiasi sederhana itu membuat orang lain merasa dihargai, coba saja kita ucapkan terima kasih pada tukang bersih jalan, otomatis mereka membalas dengan senyuman atau anggukan. Itu baru yang sederhana, kalau kita beri dia segelas kopi, tentu mereka merasa seperti terbang ke angkasa! Buat kita mungkin hanya butuh uang kecil, tapi perasaan mereka yang dihargai akan berlipat ganda dibanding uang receh yang kita belanjakan! Buat kita hampir tidak ada harganya, buat mereka kadang seperti mendapat penghargaan. Lalu disamping itu apa efeknya buat mereka? Motivasi! Semangat untuk bekerja jauh lebih baik lagi! Kenapa? Karena mereka dihargai, mereka merasa sebagai orang yang pekerjaannya diperhatikan. Mereka merasa tidak dianggap angin lalu. Mereka yang biasanya hanya merasa sebagai pelengkap penderita, bahkan dianggap tidak pernah ada, sekarang karena sedikit ucapan terima kasih dan segelas kopi 3000 rupiah, berubah menjadi seseorang yang diperhatikan dan pekerjaannya dihargai!

Jadi tepat sekali dengan quote yang saya ambil dari Harvard Medical School di atas. Bentuk apresiasi menghubungkan sebuah pribadi dengan sesuatu yang jauh lebih besar dari dirinya!

Apresiasi juga katanya mengurangi 23% tingkat stress. Dalam penelitian 80% orang-orang yang menerima bentuk apresiasi menunjukkan tingkat stress mereka berkurang. Jadi artinya apresiasi membuat orang lain lebih bahagia! Ada penelitian lain yang dilakukan oleh Seligman, Steen dan Peterson pada tahun 2005 terhadap sekelompok orang yang diminta untuk menulis sebuah surat untuk menyampaikan rasa terima kasih pada orang lain yang telah berbuat baik pada mereka atau pada orang lain yang belum memperoleh ucapan terima kasih dengan layak. Mereka diminta memikirkan siapa yang perlu diberi ucapan, lalu menulis sebagai ungkapan rasa terima kasih dan menyampaikan suratnya secara langsung. Hasilnya membuktikan mereka yang berpastisipasi dalam penelitian itu merasa lebih bahagia.

Sekarang, jika bentuk apresiasi itu kita sampaikan kepada orang-orang yang kita kenal, maka kira-kira apa dampaknya? Menurut penelitian, bentuk apresiasi meningkatkan relasi yang lebih dalam, meningkatkan optimisme pada orang yang kita apresiasi, meningkatkan kebahagiaan dan terlebih meningkatkan kinerja jika itu kita sampaikan pada bawahan kita. Contohnya jika seorang boss memberikan apresiasi terhadap bawahannya, maka staffnya akan merasa bahwa kerja kerasnya diperhatikan dan secara otomatis dia akan bekerja lebih keras lagi! Coba saja buktikan!

Apresiasi memiliki efek reciprocal, efek timbal balik. Apresiasi merupakan exchange action! Suatu kegiatan yang saling berbalas. Kita memberikan perhatian, maka akan dibalas perhatian juga! Contoh sederhana, jika kita mentraktir rekan atau teman, disamping memperoleh ucapan terima kasih, rekan kita akan membalas kebaikan kita. "Nanti giliran saya ntraktir minggu depan, ya." Misalnya rekan kita mengatakan demikian. Lalu kegiatan traktir mentraktir itu berlanjut terus menerus, berulang-ulang dan akhirnya relasinya menjadi semakin baik, semakin dalam!

Di akhir tulisan ini, sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri yang sudah berhasil menulis atomic essay yang ke 150, saya traktir diri sendiri dengan makanan gratis dari tempat kerja, Carne Asada Bowl (Carne asada, mexican rice, black bean, pico de gallo, guacamole, shredded lettuce and cheese) hahahaha....