AES 986 Let's Make It Count
joefelus
Sunday February 4 2024, 3:00 PM
AES 986 Let's Make It Count

"I want to sleep in today!" Kata saya sambil masih berbaring di tempat tidur. Saya tidak mendengar jawaban Nina karena kembali terlelap.

Saya kemudian terbangun karena bunyi talang air. Sepertinya di luar hujan lumayan deras. Sambil berbaring saya bermain dengan telepon genggam. Di Instagram muncul unggahan penjual malasadas kesukaan kami dan hari ini ada filling yang belum pernah kami coba, Raspberry cream dan espresso cream.

"Do you want malasadas?" Tanya saya pada Nina. "They have raspberry cream and espresso cream fillings." Sambung saya lagi.

"Sure. Raspberry will be good." Kata Nina

Iseng-iseng saya kirim foto unggahan penjual malasadas itu ke sahabat saya. Ingat yang pada hari Kamis malam saya masuk rumah dia mengantar malasadas lalu membuat alarm rumhnya berbunyi hingga polisi datang? Nah dia itu. Hahaha..

"You are crazy if you go in the rain just to buy malasadas." Katanya.

Mendengar komentar dia, saya malah jadi semakin tertantang. Apa hebatnya hujan deras di daerah sub tropis ini? Tidak ada yang bisa mengalahkan derasnya hujan di daerah tropis. Saya belum pernah basah kuyup hingga baju menempel di tubuh selama saya tinggal di Amerika, bahkan dulu di Hawaii pun belum pernah (sebab saya berteduh ketika hujannya deras hahaha). Tapi Sungguh, hujan deras di sini tidak berarti apa-apa, hanya membuat tubuh lembab, tidak pernah basah kuyup. Jadi tidak masalah. Saya mandi dan memakai jaket dan berangkat. Suhu memang dingin, mendekati nol derajat, tapi tidak menghalangi saya, karena saya memakai penutup kepala dan juga membawa sarung tangan, sebab katanya hari ini akan turun salju.

Sekitar 15 menit saya mengemudi menuju lokasi di jalan yang berkabut. Di sana sudah ada sekitar 15 orang antri menunggu giliran. Ada tenda kecil di sana tapi hanya untuk beberapa orang yang berdiri paling depan dan beberapa yang menunggu malasadas siap. Sebagian besar menunggu berhujan-hujanan. Ada yang menggunakan payung dan banyak yang hanya menggunakan tudung kepala. Persis di depan saya ada seseorang yang tidak mengenakan jaket dan kepalanya pun tidak berambut. Hujan kemudian berubah menjadi es dan kemudian salju. Saya merasa kasihan pada orang di depan saya karena kepalanya tidak terlindungi dan mulai menjadi kemerah-merahan. Telapak tangan saya saja sudah mulai sakit, katanya istilahnya chilblains. Tidak terbayang bagaimana rasanya kepala orang di depan saya.

"You can stand under the tent, I'll save your spot." Kata saya.

"Oh, I'm fine! Thank you." Jawabnya

Salju semakin deras dan akhirnya 2 kotak malasadas ada di tangan. Saya langsung berangkat mengantar 1 kotak untuk sahabat saya. Kenapa saya melakukan ini? Nekad mengemudi dalam kondisi salju yang turun dengan deras? Karena saya menyukainya! Berapa kali lagi saya dapat mengemudi ditengah salju yang lebat sambil menikmati pemandangan yang indah disekeliling saya? Waktu adalah musuh terburuk, dan waktu yang pendek adalah satu-satunya yang saya miliki. Jika ada kesempatan, saya akan ambil. Saya akan memanfaatkan waktu tersisa ini sebanyak-banyaknya.

Kemarin Kano berjanji akan masak bersama saya. Dia berjanji akan bangun pukul 10 pagi, tapi ketika saya pergi membeli malasada dia masih pulas tertidur. Anak ini tahu bagaimana menikmati hidup, semalam dia asyik bermain game online bersama teman-temannya. Kenapa tidak? Saya membiarkan dia melakukan itu, sepanjang minggu dia sibuk bekerja dan belajar di malam hari, dia layak mendapat 2 hari libur melakukan apa yang dia sukai. I want him to make everything count!

Salju sangat deras, saya harus sangat berhati-hati mengemudi, kaca belakang semua tertutup salju, saya agak kesulitan melihat kendaraan di belakang. Hanya kaca spion di samping yang membantu, tapi jendela samping juga mulai tertutup salju. Dan salju kali ini sangat basah serta berat, bukan yang mudah dibersihkan begitu saja. Jika ingin tahu seperti apa, bayangkan slurpee dari 7 eleven, atau bayangkan es serut yang dicampur sirup, seperti itu bentuknya. Tapi kondisi seperti ini tidak mengurangi keindahan yang dapat saya nikmati selama perjalanan, apalagi sambil membayangkan makan donut Portugis dengan segelas kopi panas di rumah sambil memandang salju diluar melalui jendela. Ini adalah keindahan yang saya akan nikmati.

Tiba di rumah, saya lansgung menyiapkan makan siang. Kano masih tertidur. Saya biarkan, dia butuh istirahat. Saya akan membuat buffalo chicken wings, tapi tidak digoreng, saya akan menggunakan air fryer yang tidak menggunakan minyak, lebih sehat. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berat di anak tangga.

"I am sorry dad, I am sorry. I set up my alarm so I can cook with you. It did not go off." Kata Kano terlihat sangat menyesal. Sepertinya dia memang ingin sekali masak berdua.

"It's okay. Go take a shower and get back down here. We still need to make roasted potatoes and our special jalapeno and habanero ranch dressing for the wings!" Kata saya. Wajah Kano langsung terlihat cerah, dia segera berlari ke atas dan mandi.

Tidak berapa lama kami berdua sibuk di dapur. Kano sibuk membuat dressing, menggunakan blender untuk menghaluskan cabe jalapeno, lalu mencampur buttermilk, mayonnaise dan bumbu untuk ranch dressing dengan menggunakan whisk.

"I think this dressing is not spicy enough." Kata Kano. "Do you think if we add habanero sauce will make it spicier a bit?" sambung Kano lagi.

"We can try." Jawab saya. Lalu Kano mengambil botol saus cabe habanero yang berwarna hijau itu dan memasukkan beberapa sendok teh. Rasanya masih tetap kurang pedas tapi lebih masam.

"Hey we can try to blend 1 habanero we bough yesterday." Kata Kano lagi. Saya langsung menghaluskan cabe itu dengan blender lalu mulai ditambahkan ke dalam dressing sedikit demi sedikit sambil dicicipi hingga kami berdua puas.

"Call mom to get down, and we can eat." Kata saya begitu kegiatan memasak kami berdua selesai.

Kami makan siang seperti rencana semula sambil ngobrol dan menonton film. Dressing yang Kano buat ternyata luar biasa dan sangat cocok dengan buffalo chicken wings apalagi ditemani baby carrot dan celery stick, bahkan kentang panggang cocok sekali dinikmati bersama dengan dressing itu.

Hari ini sungguh luar biasa. Saya sangat menikmati waktu berdua bersama Kano di dapur. Saya mencatat resep ciptaan kami berdua untuk kami buat lagi suatu waktu nanti, dengan catatan, habanero sauce bisa dihilangkan dan lebih baik menggunakan habanero yang segar. Ini adalah moment spesial. Dapat melakukan kegiatan berdua di dapur bersama Kano merupakan saat yang membahagiakan bagi saya. Saya tidak ingin memikirkan berapa banyak lagi waktu yang tersisa. Yang ingin saya pikirkan adalah betapa masih banyaknya kesempatan yang bisa saya lakukan bersama Kano dan saya ingin memanfaatkan masa-masa ini sebaik-baiknya. Let's make it count!