AES130 17 Tahun Semi Palar
Andy Sutioso
Tuesday September 21 2021, 9:27 PM
AES130 17 Tahun Semi Palar

Mundur ke sekitar tujuh belas tahun yang lalu, ke momen di mana angan-angan mewujudkan sebuah sekolah menjadi kenyataan... 

Waktu itu Semi Palar belum berlokasi di tempat sekarang ini, kami mengontrak di Jalan Terusan Karang Tineung, tidak jauh dari lokasi sekarang. Sebuah rumah milik teman yang kami sewa selama 1,5 tahun di mana kami mulai mewujudkan Rumah Belajar Semi Palar. Di sana kami mulai bercerita tentang Konsep Pembelajaran yang diangankan bisa diwujudkan kalau sekolah ini berjalan - lewat kegiatan Open House. Yang hadir waktu itu kebanyakan adalah teman dekat, dan teman-teman yang mengenal Semi Palar lewat kegiatan Klab Dongeng dan Program Sore Semi Palar yang waktu itu kami selenggarakan di Rumah Nusantara

Beberapa hari setelah Open House, sekitar pukul tujuh malam, masuk pesan SMS ke hape saya. Pesannya begini, "Andy, Lyn kami percayakan anak kami Edgar untuk belajar di Semi Palar. Salam, Monique". Pesan pendek itu mengubah segalanya. Sekolah yang sebelumnya hanya angan-angan, mendadak jadi kenyataan, sekolah ini punya murid. Sekolah ini jadi kenyataan. Keesokan harinya kabar yang sama kami terima dari Nanan yang menyampaikan Benita juga ikut bergabung lalu dari Santi dan mas Ipong mengabarkan bahwa Cissy juga akan bersekolah di Semi Palar. Tiga anak ini, Edgar, Benita dan Cissy adalah tiga murid pertama - karena orangtuanya mempercayakan mereka untuk berproses di Semi Palar... Rico, Gio dan Toby, anak-anak kami kemudian jadi murid-murid berikutnya. Di tahun pertama, Semi Palar berproses dengan 18 orang murid. Beberapa di antaranya melanjutkan terus sampai jenjang KPB.    

Saya ingat betul, waktu itu teman-teman ini bilang, bahwa sebagai sebuah sekolah baru, mereka menyadari bahwa resikonya besar, tapi di sisi lain, peluangnya juga besar. Keputusan mereka ini adalah bentuk dukungan dan kepercayaan luar biasa buat kami bertiga yang memberanikan diri mewujudkan sekolah yang kami persepsikan ideal sebagai tempat belajar anak-anak. Sejak itu kami merasa kami tidak pernah sendirian karena Semi Palar adalah bukan sekolah biasa, tapi tempat kita berproses, belajar dan bertumbuh bersama. Dari situlah spirit Rumah Belajar mulai bertumbuh, sejak awal mula. 

Saat itu, di Semi Palar sudah bergabung kakak2 seperti kak Claudine, kak Caroline, kak Yuyun. Sudah ada mas Woto dan Mbak Esih juga yang membantu operasional rintisan sekolah baru ini. Di tahun berikutnya, bergabung kak Eet, kak Wienny, kak Feka, miss Miming, kakak-kakak pertama yang bergabung bersama Semi Palar.  

Sekolah inilah yang saat ini jadi tempat berproses kita bersama di titik ini, 17 tahun kemudian. Perjalanan yang cukup panjang sampai di titik ini. Orang-orangnya boleh berganti, tapi spirit dan konsep yang kita yakini baik bisa kita terus kita jaga bersama. Mudah2an juga segala proses ini terus berlanjut dan segala sesuatu yang diikhtiarkan bisa berbuah kebaikan, sejauh mungkin... 

Photo by Hansjörg Keller on Unsplash

yulitjahyadi
@yulitjahyadi   3 years ago
Amin.. semoga terus bertumbuh dan menumbuhkan 🙏🏼❤