"Selamat pagi, Tuhan" atau "Selamat siang, Tuhan." Di kelas, terutama jenjang SD kecil, sapaan kepada Tuhan cukup sering diucapkan untuk mengawali doa. Setelah duduk dengan sikap doa dan bersiap, mulut-mulut mungil akan menyapa Tuhan di awal doanya. Entah berapa kali aku tersentuh dan tersenyum dengan sapaan sederhana itu. "Selamat pagi, Tuhan." Sekarang bayangkan anak-anak berumur 4-9 tahun menyapa Tuhan dengan intonasi yang manis. Pipi siapa yang tak segera ikut tertarik naik menyimpulkan senyum. Adakah yang pernah membayangkan, di balik doa anak-anak, ada Tuhan yang menjawab dengan lembut? Atau menurutmu, bagaimana Tuhan menjawab sapaan anak-anak itu?
Dengan sederhana kita orang dewasa bisa membayangkan, mungkin Tuhan membalas melalui embusan angin, kilau cahaya yang seolah bergerak karena dedaunan (komorebi), atau bisikan yang teramat lembut di batin anak-anak. Tetapi, bagaimana sebenarnya Tuhan menjawab doa anak-anak? Atau, apakah Tuhan tersenyum mendengar sapaan itu?
Pertanyaannya lagi, betapa anak-anak begitu yakin menyapa Tuhan, Tuhan seperti apa yang mereka bayangkan ketika berdoa dan menyapaNya?