Mengawali sebuah rutinitas memang butuh "dipaksa" seperti halnya menulis essay ini, padahal menulis sendiri sudah coba dilakukan sejak (krik.. krik.. krik) lupa tepatnya kapan. Saat itu diniatkan untuk rajin menulis tapi kemudian menjadi banyak kendala ini dan itu, belum lagi alasan yang menunjuk pada waktu. Lagi-lagi mencari kambing hitam untuk melegalkan rasa malas yang muncul dalam diri.
Nah, sejak ajakan kak Andy untuk ikut nulis AES mampir sekaligus menjadi pesan semangat menulis kembali kok malah makin mager. Alasannya kali ini bukan hanya soal waktu tapi perasaan takut yang akut bikin kata-kata dan jemari pun surut hingga tertunda lama sekali.
Hm, mungkin saya cuma butuh trigger supaya nyali menulis itu tetiba tumbuh besar dalam semalam. Dan semesta dengan ajaibnya bikin saya gak telat baca pesan dari sebuah grup malam ini. Selayaknya mantra, saya akhirnya menulis! Aha!
Apa sih yang akhirnya bisa bikin jemari saya kembali berlari lincah di atas keyboard? Tentu selain suntikan semangat yang dilontarkan dalam obrolan ringan itu serta saling memprovokasi (hihi) ada kalimat kak Andy dan pak Ahkam yang mengingatkan saya pada blog terbengkalai usai mengajak Obiet menulis. Tentu saja karena Ibunya kurang cukup konsisten mengajak, iya itu saja masalahnya. Bagaimana bisa mau kalau yang mengajaknya sendiri masih butuh diajak (eh?). Sambil senyum -senyum sebelum saya terbitkan tulisan ini saya merapalkan doa dalam hati; semoga dengan satu ‘entry’ bisa jadi langkah kecil menuju harapan yang lebih besar.
Terakhir, saking penasarannya saya nanya sama diri sendiri, “Bahagia gak buy?” Jerit dalam hati bilang iya tapi suara lain godain “Hayo besok nulis apa?” Ah, gimana besok aja, selayaknya langkah kecil perlu dirayakan mari berhenti dulu di momen ini. Nikmati dan syukuri.
😂😂😂 pecaaaaah juga akhirnyaaa 😂✨💕💕💕
Hahaha.. legaaa sekakigus deg2an
Welcooome, tulisan pertamanya dari Bubuy... Asik banget juga ini tulisannya... Nuhuun. Kalo butuh ide tinggal colek2 teman2 aja... Pasti ada ide bermunculan... 👏🤗
Doakan semoga bisa konsisten ya, kak.. harus bisa pokoknya mah, hihihi
Selamat untuk atomic essay pertamanya, Bu Bubuy. Ditunggu postingan-postingan berikutnya. 🙏
Makasih pak Ahkam.. yaiiy, senang akhirnya berhasil mengalahkan diri sendiri hihihi
wah senangnya.. bu Bubuy tulisannya asik2 nih.. dulu selalu senang baca blog postnya..
Kak Ineee, makasih banyak. Semoga ini bener-bener jadi langkah awal untuk konsisten menulis.. doakan ya kak.
@bubuy ngga jadi dipanggil ke kantor kepala sekolah. Ditunggu tulisan berikutnya segera ya...
😜 Wkwkwkwk...
Hahahha.. 🤭 amaannnn