-
Posting TerkiniMasih nyambung sama pertemuan Bukan Ngobras tapi Tetap Ngobras beberapa hari yang lalu. Pagi ini saya baru punya kesempatan untuk menuliskan catatan Dari lima forum Ngobras yang sudah sempat digulirkan, ditambah berbagai proses yang kita...3 Comments 1 LikesKenapa topik kematian menjadi sebuah hal yang paling jarang diperbincangkan dan menjadi semacam hal yang tabu? Saya tidak terlalu mengerti jika itu dikaitkan dengan semacam rambu-rambu dalam hubungan sosial, tapi jika saya menyelami pengalaman...Comments 3 LikesAgama, sciene, dan spiritualitas hadir saling melengkapi. Bila dirasakan ada pertentangan, mungkin kita perlu jeda sejenak, siapa tau, kita terlalu cepat membuat pembatas. Menjaga jarak karena pikiran terlalu cepat menilai dan menghakimi. Jeda...Comments 2 LikesHelo rekan2 Smipa ^^. Kita berbagi keseuran ngobras (ngobrol santai)PENDAHULUAN. Memang omongan yang SERING NGALER NGIDUL sana sini.. Bisa melayang tentang "pocong", sebelumnya "otak", dan dunia "remaja" ^^. . Karna OBROLAN BISA MELESAT (bak kawan...1 Comments 5 LikesPertemuan hari ini awalnya dimaksudkan selain bahas kerangka Ngobras secara umum, juga membahas tentang ide Ngobras X KPB karena secara alami beberapa dari kami merasa anak-anak KPB sudah mulai bisa diajak berjalan bersama di ranah kesadaran. Toh...2 Comments 11 LikesHari Rabu kemarin, karena sedang libur mengajar coding, saya sempat menemani anak-anak, melihat mereka belajar parkour di Taman Film. Banyak sekali anak-anak bermain dan berlari di sana. Senang rasanya melihat energi mereka. Tapi, di balik...2 Comments 4 LikesTahu tidak bahwa rasa sakit yang paling tidak tertahankan adalah ketika kita jatuh cinta dan akibat dari perasaan cinta itu? Entah apakah saya akan dapat menjabarkannya dalam 250 kata dalam obrolan ini. Sekarang begini, pernahkah kita merasa...1 Comments 1 LikesHari Jumat beberapa waktu yang lalu kelasnya Boni mengadakan perjalanan mandiri ke rumah narasumber masing-masing untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan di Jawa. Ini dalam rangka persiapan Perjalanan Besar ke Jawa Tengah yang akan...2 Comments 7 Likes
-
Posting TerfavoritSungguh tidak terasa, Siang tadi adalah slametan terakhirku sebagai murid di Semi Palar. Lima belas slametan, namun tahun ini menjadi puncak slametan dari semua slametan. Tidak seperti biasanya, tahun ini acara slametan dilaksanakan di Smipa....5 Comments 30 Likes"How Sweet The Sound" Lantunan lirik dari sepenggal lagu itu selalu bergema di hati saya sepanjang perjalanan musik sore hari ini. Ini memang kali pertama saya mengikuti musik sore, tak ada gambaran seperti apa yang akan muncul. Satu yang saya...4 Comments 26 LikesHari ini saya kembali diundang jadi panelis debat Caketos (Calon Ketua OSIS). Saya punya perhatian khusus tentang OSIS - sejak awal mula OSIS digagas karena OSIS di SMP Smipa dirancang dengan sudut pandang yang berbeda. Di SMP Smipa, bisa...Comments 25 LikesHari ini, hari ketika tulisan ini dibuat, Kelompok Sampiung Kelas 7 SMP Semi Palar baru saja selesai menghelat proyek bertajuk Kesenian Keluarga. Tepatnya, proyek ini dihelat pada tanggal 2 sampai 3 Oktober 2024. Kesenian Keluarga merupakan proyek...Comments 24 Likes_ "Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan terjatuh juga. Sepandai-pandainya S.Pd. mengelak, akhirnya akan mengajar juga." _ Satu tahun penuh, akhirnya saya menuntaskan peran sebagai "fasilitator" di Kelas 7 SMP Semi Palar, tepatnya...10 Comments 22 Likes
-
Posting Acak
By joefelus, 2023-11-26
Sejak hari Kamis malam hingga Sabtu siang salju tidak berhenti turun. Ketika pagi hari saya terbangun di atas meja yang ada di halaman belakang oenuh dengan salju yang tinggi, setidak-tidaknya 25cm. Kami bertiga sebenarnya berencana ingin keluar rumah, Kano ingin dibelikan comforter, karena katanya yang sekarang kurang hangat. Tapi karena kondisi di luar sangat tidak bersahabat, apalagi untuk Nina yang jalan kakinya belum sempurna, kami memutuskan membatalkan rencana itu. Saya juga berusaha mengistirahatkan tubuh yang sudah beberapa minggu terakhir terus-menerus mengalamai masalah kesehatan. Semalam saya juga sulit tidur karena cegukan saya kumat lagi.
Terus terang saya sudah lelah sakit, saya ingin kembali bugar, kembali berolahraga dan menikmati musim gugur dengan sepuas-puasnya. Saya sudah lelah batuk-batuk, apalagi cegukan yang kali ini begitu parah sehingga kadang saya megap-megap membutuhkan oksigen karena segukan nonstop tanpa henti sekitar 10 hingga 12 kali dalam 2 atau 3 detik. Paru-paru saya butuh oksigen yang tidak diperoleh karena tercekat oleh cegukan yang intense, saya merasa seperti sedang mengalami panic attack! Ada rasa takut luar biasa bahwa saya akan suffocated, dan takut pingsan karena kehabisan napas. Belum pernah seumur-umur saya mengalami hal seperti ini. Entah mengapa, dokter menduka karena acid reflux, tapi saya agak ragu karena perkataan dokter beberapa waktu yang lalu kurang meyakinkan. Kalau saja saya memiliki asuransi, saya akan bisa bertemu dengan dokter yang biasa saya datangi.
Ketika menghadapi kondisi seperti ini, situasi yang normal, ketika saya tidak mengalami masalah kesehatan, bisa berolahraga dan sebagainya menjadi sesuatu yang sangat mewah. Sudah beberapa bulan saya tidak bisa berolahraga karena harus merawat Nina, kemudian saya jatuh sakit. Keinginan untuk bisa kembali berlari, berkeringat dan pulang ke rumah sesudah berolahraga dengan perasaan bahagia menjadi begitu tinggi. Ya saya sudah tidak sabar lagi untuk bisa melakukan itu semua. Tapi ya saya memang harus sabar, satu persatu dahulu. Sekarang yang penting saya harus bisa kembali sehat dan yang jelas tidak cegukan lagi karena saya juga ingin bisa tidur nyenyak.
By joefelus, 2022-01-09
Sosial media sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Menurut Forbes, orang Amerika rata-rata menghabiskan 1300 jam tahun lalu! Entah sekedar melihat unggahan di Facebook, Instagram, Twitter atau tiktok atau secara aktif sebagai pengguna. Ya, media sosial sudah begitu merasuki hampir setiap orang dalam keseharian hidupnya.
Mengapa orang gemar mengunggah sesuatu di media sosial? apa yang menarik minat mereka untuk melakukan itu? Bagaimana dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Sudah banyak sekali para ahli melakukan penelitian tentang hal ini. Ada yang mengatakan dalam penelitian mereka bahwa teori Abraham Maslow tentang hirarki kebutuhan manusia cocok dengan kondisi yang terjadi dalam kaitannya dengan media sosial. Saya akan obrolkan di akhir esai saya ini.
Mengikuti tren media sosial itu menarik, kadang bisa menghibur tapi juga seringkali menggangu, apalagi kalau soal diskusi yang terjadi di dunia maya ini. Sepertinya masyarakat tidak takut mengekspresikan dirinya di media sosial dibandingkan dengan di depan publik in person dan ini seringkali menjadi bumerang bagi mereka sendiri sebab kadang suka bablas dan lepas kendali lalu ujung-ujungnya mereka harus mengahadapi konsekuensinya.
Seperti misalnya contoh berikut ini; Beberapa hari lalu saya melihat sebuah unggahan oleh salah satu teman saya. Putranya mempunyai bisnis membuat kue, kerennya dia masih belasan tahun umurnya, masih SMP kalau tidak salah. Dia membuat kue untuk sebuah acara haul keluarga terkemuka. Kuenya dibuat dengan keren dan bagian bawahnya menggunakan dummy dari styrofoam. Acara selesai, oleh asisten rumah tangga keluarga itu kuenya diunggah di tiktok, dia bilang beli kue mahal-mahal tapi kecewa karena ternyata ditipu, kuenya dari mikrofon! (Dia salah menyebut styrofoam jadi mikrofon, maklum karena mungkin pengetahuan dia kurang cukup) Tiktok unggahannya jadi viral karena penggunaan kata mikrofon itu hahaha.. Banyak dibagikan ulang bahkan diulas di surat kabar online. Ujung-ujungnya unggahan dihapus walau sudah terlanjur dan terlambat, lalu dia mengunggah ucapan permintaan maaf! Untung dia tidak digugat, kalau tidak tentu dia harus menghadapi proses hukum.
Di atas hanya sebuah contoh. Banyak kasus yang berujung menjadi masalah hukum karena unggahan yang bablas seperti itu, dan kejadian semacam ini terjadi di mana-mana. Saya tidak tahu sampai kapan. Banyak orang yang tidak belajar dari pengalaman orang lain dan tetap mengunggah sesuatu yang kontroversial yang kemudian harus menghadapi konsekuensinya. Kenapa demikian?
Orang banyak mengunggah sesuatu sepertinya karena ada reward yang mereka peroleh dari reaksi mesyarakat. Semakin banyak "like" maka semakin mereka bersemangat. Ada semacam kebutuhan yang dapat terpuaskan dengan menikmati reward yang diterima. Dan itu memang sedikit banyak terjawab jika mengingat kembali hirarki kebutuhan yang diungkapkan oleh Maslow. Orang menggunggah sesuatu sebetulnya ingin merasakan sebuah penerimaan sosial dari kelompok-kelompok sosial tertentu, mereka juga mempunyai kebutuhan psikologis dengan cara menggunggah sesuatu, misalnya kondisi kesehatan anggota keluarga. Dengan mendapat respons yang baik, secara psikologis mereka memperoleh benefit dengan merasa bahwa banyak pihak yang mendukung dan menghibur.
Mereka juga mengunggah sesuatu demi self esteem. Rewards berupa respons dari masyarakat mentrigger bagian otak tertentu yang memberikan semacam rasa kepuasan dan juga meningkatkan "harga" dari dirinya (self esteem tadi). Salah satu bentuk self actualization dalam hirarki kebutuhkan juga diperoleh dengan cara mengunggah kesuksesan atau keberhasilan mereka akan sesuatu.
Tidak ada salahnya dengan sosial media, justru jika dipikir-pikir kita bisa terhubung dengan banyak orang melalui media ini. Ini semacam dunia lain yang membuat manusia terhubung satu sama lain walau tidak secara fisik. Menarik sekali jika dipikirkan, walau dampak buruknya juga tidak sedikit karena perlu banyak filter yang harus dipasang agar ledakan informasi ini dapat tersaring dengan baik sebab salah-salah kita terjebak dalam sebuah kondisi yang palsu, yang salah dan menyesatkan. Nah dalam hal ini memang kedewasaan dan cukupnya pengetahuan sangat dibutuhkan.***
By Asa, 2025-03-02
Semakin aku membaca, semakin banyak yang aku temui. Semakin dalam aku menyelam ke dalam lautan pengetahuan, semakin terasa betapa terbatasnya aku. Voltaire pernah berkata, "Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun." Pernyataan itu membuatku refleksi bahwa dalam setiap langkah mengejar ilmu, ada kesadaran yang semakin mendalam bahwa aku masih belum tahu segalanya. Aku masih butuh banyak belajar lagi dan lagi.
Dalam perjalanan hidup ini, kita sering merasa kekurangan, seolah ada ruang yang kosong yang menunggu untuk diisi. Bagiku bukan karena tidak bersyukur, justru karena rasa syukur itulah yang membuka mata melihat bahwa ada lebih banyak lagi yang dapat kita raih. Dalam kesyukuran, kita sadar bahwa hidup ini bukanlah sesuatu yang selesai. Ada potensi tak terbatas yang menunggu untuk ditemukan, dan kita terus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selalu bergejolak. Meskipun pernah kutulis dalam "Dewasa Kini: Meraba Makna, Menyusun Tanya", yang banyak berisi pertanyaan tanpa jawaban pasti, aku tetap merasa terdorong untuk terus mencari, terus bertanya lagi dan lagi.
Kadang-kadang, dalam pencarian itu, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa dunia ini penuh dengan orang-orang yang lebih pintar dan lebih pandai dari kita. Banyak hal yang terlewatkan, banyak pula kesempatan yang terabaikan. Namun, apakah itu sebuah kekurangan? Atau justru sebuah pengingat bahwa kita selalu berada dalam proses belajar? Dunia ini, dengan segala informasinya yang begitu melimpah, mengajarkan kita, bahwa kita tidak akan pernah bisa menguasai semuanya. Setiap pengetahuan baru membawa serta keraguan, kebingungan, bahkan ketidakpastian. Inilah yang mengingatkan kita pada kata-kata bijak dari Socrates: "Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah mengetahui bahwa Anda tidak tahu apa-apa."
“To know, is to know that you know nothing. That is the meaning of true knowledge.”
Pengetahuan sejati bukanlah tentang memiliki semua jawaban, tetapi tentang menyadari bahwa kita tidak tahu apa-apa. Dengan mengakui ketidaktahuan kita, kita membuka diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru yang belum kita temui. Ketika kita menerima bahwa kita tidak tahu, kita menjadi lebih reseptif, lebih terbuka untuk belajar dan bertumbuh. Rasa rendah hati ini akan memberikan ruang bagi perubahan dalam cara kita berpikir, menciptakan dunia baru yang lebih luas untuk dijelajahi.
Kutipan Socrates ini mengingatkan kita bahwa perjalanan menuju kebijaksanaan bukanlah tentang mencari jawaban yang sempurna, tetapi tentang menyadari bahwa setiap jawaban yang kita temui hanyalah langkah kecil menuju pemahaman yang lebih besar. Bagiku kebijaksanaan sejati bukanlah milik mereka yang menguasai segala sesuatu, melainkan milik mereka yang berani mengakui ketidaktahuan mereka, dan melalui ketidaktahuan itu, berusaha untuk belajar lebih banyak, menjadi lebih baik setiap harinya.
Setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperdalam pengetahuan, memperkaya pemahaman, dan merayakan proses belajar yang tiada akhir.
-
Atomic Essay Smipa
Klik di sini untuk Panduan Atomic Essay
Jumlah Esai yang terkumpul sampai saat ini :
bloggers klik di sini untuk Input Data Posting
dan
UPDATE COUNTER
-
Catatan-catatan Kakak SmipaLagi-lagi sangat terkesan dengan kemampuan teman-teman Gatrik! Minggu lalu mereka mendapat tantangan untuk mempersiapkan Panggung Minat, namun lain dari hanya penampilan biasanya. Kali ini mereka harus berkomunikasi dengan keluarga untuk menggali...Comments 4 LikesTahun ini adalah tahun pertamaku membersamai proses belajar teman-teman SD kecil di Semipalar. Mulai dari membangun rutin yang berbeda dari biasanya hingga mencari sumber belajar baru bagiku agar selaras dalam proses di setiap harinya. Dulu aku...1 Comments 6 LikesHari-hari belakangan ini saya banyak sekali mengerjakan hal-hal yang dikerjakan bersama. Kerja kolaboratif. Rapot Smipa salah satunya. Buku Cahaya Bintangku yang harus kita terbitkan satu semester sekali sangat kental kerja kolaboratifnya. Saat...1 Comments 3 LikesPagi mendung di hari Senin 6 Juni. Hari ini adalah hari no-bag day untuk kelas SD-5. Memikul sarung berisi perlengkapan hari ini, aku berangkat ke sekolah. Ketika dalam perjalanan, aku merenungkan keputusan hidupku yang menggiringku ke titik ini....Comments 7 LikesKalau ditanya, "Ana, MASIH di Semi Palar?" Saya menjawab : "Iya, MASIH!" Jika kita telusuri kata MASIH ini menurut KBBI memiliki arti sedang dalam keadaan belum selesai atau sedang berlangsung (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/masih). Saya...2 Comments 8 Likes
-
Konsep-konsep Semi PalarCahaya Bintangku, rapot atau laporan Smipa atas proses belajar anak yang telah dilalui selama satu semester. Sejak semester pertama di Tahun Pendidikan pertama Smipa, bentuk narasi memang dipilih supaya dapat memberi gambaran lebih jelas pada...Comments 6 LikesHari terakhir Minggu Perencanaan kami tutup dengan meliterasi filem Perfect Days yang diharapkan bisa mengajak kakak-kakak untuk lebih memahami salah satu butir yang dituliskan sebagai proses di dalam jabaran Spirit Semi Palar. Sisi dalam dari...Comments LikesSiang tadi kakak2 jenjang SD-Kecil (kelompok Congklak dan Bebentengan) menuntaskan Taki-taki bersama rekan-rekan orangtua di jenjang dan kelompok masing-masing. Seperti biasa kakak2 memaparkan rencana pembelajaran dan mengaturkan bersama hal-hal...Comments 3 LikesPagi ini saya diminta oleh kak Asep dan kak Ana untuk berbagi bersama teman-teman kelompok Kecak (SD-6) tentang diri, tentang aku, tentang kedirian teman-teman Kecak. Topik yang penting di Rumah Belajar Semi Palar, karena belajar dalam pemahaman...Comments 1 LikesIni tulisan yang sudah lama ada gagasannya, tapi belum sempat dituliskan - sampai sekarang. Ide tulisan ini muncul saat presentasi MyLifePlan teman-teman KPB, angkatannya Bintang. Muncul dari apa yang disampaikan Ferry, ayah Thania saat memberikan...Comments Likes
-
Sejarah Semi PalarHari ini hari jadi ayah saya, jadi tulisan hari ini saya dedikasikan untuk beliau. Semi Palar bisa terwujud dengan dukungan beliau kepada kami yang menggagas - mengungkapkan angan-angan tentang keinginan membuat sebuah sekolah, belasan tahun yang...2 Comments 10 LikesSetiap tahun, Semi Palar pasti menyelenggarakan Buka Puasa Bersama. Kita tahu di mana-mana BukBer seakan jadi sebuah keharusan. Sebuah trend di berbagai kelompok masyarakat. Walaupun sekilas apa yang dilaksanakan tampak sama, di bawah permukaan...Comments 1 LikesSehari setelah pertemuan dengan kang Wawan, saya kembali bikin janji bersama mas Imam untuk berkunjung ke kediaman kang Aat. Kalau kemarin saya berangkat ke arah Barat Bandung, kali ini saya melintas kota Bandung ke arah Timur menuju ke rumah kang...Comments 2 LikesAda satu sosok unik di Semi Palar yang mungkin sulit ditemukan di sekolah atau di tempat-tempat lain. Di Semi Palar ada Sang Pengibar Bendera - Imam Suryantoko. Di Semi Palar dipanggil kak Imam. Saya berkenalan dengan kak Imam di Rumah Nusantara...Comments 7 LikesNah ini masih nyambung lagi dengan sejarah Semi Palar - sebelum Rumah Belajar, sebelum Semi Palar diwujudkan sebagai sebuah sekolah. Di tahun 2004 saat gagasan tentang mendirikan sebuah sekolah muncul sebagai sebuah cita-cita, kami berpikir...Comments 9 Likes
-
Most CommentedBarusan saja saya membaca tulisan Kak Andy tentang Meninggalkan Catatan Perjalanan dan saya benar-benar setuju dengan semua yang kak Andy tulis bahkan menurut saya lebih dari itu. Saya ingat pertama kali menulis secara lebih rutin ketika diajak...7 Comments 21 LikesSambil kerja dari rumah, iseng-iseng saya coba download Radio.net di TV trus cari KLCBS. Tapi kemudian saya sadar saat ini di Bandung sudah lewat tengah malam, jadi tidak bisa buka. Akhirnya saya memilih lagu-lagu ringan yang mengingatkan masa...4 Comments 1 LikesSatu hal yang saya rasakan dalam usaha mentuntaskan kegiatan menulis setiap hari adalah berusaha untuk selalu jeli melihat segala sesuatu, melatih kepekaan, dan selalu berusaha terbuka menyerap banyak hal. Ini sama sekali tidak mudah! Sama...4 Comments 5 LikesBeberapa tahun silam, membaca tulisanLeo Babauta, pada websitenya; Zen Habits, tentang finding simplicity in the daily chaos of our lives. Terutama karena di rumah saja, tampak permukaan hari demi hari seolah berjalan baik. Mungkin karena chaos...4 Comments 8 LikesKehilangan sesuatu itu sangat manusiawi dan tidak dapat dihindari. Memang sangat menjengkelkan apalagi jika yang hilang itu benda yang sangat penting. Barusan saya masih mencari-cari barang penting yang sulit mencari gantinya. Token untuk online...9 Comments 5 Likes
-
Tag Cloud