AES102 Bikin Rumah Impian
carloslos
Thursday January 9 2025, 6:00 PM
AES102 Bikin Rumah Impian

Tanggal 2 Januari kemarin, aku pergi ke rumah salah satu dari 8 bersaudara nenek buyutku. Iya 8 saudara, bayangin aja zaman dulu punya 8 anak dianggap tanda banyak rezeki. Semakin banyak anak, semakin banyak ladang yang bisa digarap. Tapi kalau sekarang? Pasti langsung ada yang bilang, “Wah habis berhubungan badan terus, ya?” atau lebih parah, “Banyak anak, banyak utang!”

Nggak tahu kenapa aku malah bahas panjang lebar soal ini. Mungkin karena konsep "8 anak" dulu dan sekarang itu kayak dua sisi koin yang beda banget. Tapi sudahlah, kembali ke topik. Jadi, aku ke rumah salah satu opa, anak dari nenek buyut yang tadi aku sebut. Rumahnya itu sumpah, bikin iri. Halamannya luas banget, sampai aku langsung mikir “Kalau aku bikin rumah nanti, harus kayak gini!” Amin.

Halaman itu nggak cuma luas, tapi juga penuh fasilitas. Ada kelinci yang lucu-lucu, jadi kalau lagi stres tinggal lihat mereka loncat-loncat sambil makan wortel. Ada lapangan basket kecil, cukup buat main lempar-lempar bola kalau lagi bosan. Dan yang paling bikin aku terkesan, ada pendopo besar yang terasa kayak ruang tamu outdoor. Di sana kami ngobrol santai sambil minum teh, angin sepoi-sepoi bikin suasananya tambah nyaman.

Oh dan jangan lupa, ada ayunan dengan kanopi di atasnya. Ini nih elemen rumah yang langsung aku catat di kepala. Bayangin duduk di ayunan itu sore-sore, baca buku atau sekadar bengong. Sungguh asri dan damai sekali, rasanya kayak masuk ke iklan teh celup.

Yang menarik, rumah ini juga punya suasana nostalgia. Meskipun besar, rumah ini nggak terasa sepi. Setiap sudutnya punya cerita, dari kelinci yang jadi hewan peliharaan keluarga sampai pohon-pohon rindang yang seperti saksi hidup dari berbagai generasi yang pernah tumbuh di sini.

Kunjungan ke rumah opa ini nggak cuma jadi momen kumpul keluarga, tapi juga bikin aku mikir tentang konsep rumah impian. Ternyata rumah yang asri, sederhana, tapi penuh cerita itu jauh lebih berharga daripada rumah besar yang cuma jadi pajangan.

Jadi buat kalian yang lagi ngerancang rumah masa depan (atau cuma ngayal kayak aku), coba pikirin soal suasana bukan cuma ukuran. Siapa tahu, kalian juga bisa bikin rumah yang bikin orang lain bilang “Wah ini rumah impian banget!” Kayak aku waktu ke rumah opa ini.