AES106 Hari Sialku #4
carloslos
Monday January 13 2025, 12:13 PM
AES106 Hari Sialku #4

Kalau kalian pikir cerita di Hari Sialku #3 sudah cukup bikin pusing, tunggu sampai kalian dengar kelanjutannya di Hari Sialku #4. Iya ini sekuel yang nggak diminta, tapi tetap terjadi. Singkat cerita, Instagram mami masih belum bisa diakses. Aku masih jadi anak IT dadakan, dan drama berikutnya datang tanpa aba-aba: HP mami tiba-tiba terkunci sendiri.

Bayangin HP itu seolah-olah dikendalikan oleh entitas misterius yang entah dari mana. Layar terkunci, password berubah, dan aku cuma bisa bengong sambil berpikir “Ini HP kok kayak punya pikiran sendiri?” Seolah belum cukup, semua usaha untuk buka kunci manual gagal total. Momen itu rasanya seperti final boss dalam game, tapi aku nggak punya senjata apa-apa.

Sebagai “ahli teknologi” keluarga, aku mencoba langkah ekstrem: jailbreak. Aku googling tutorial, buka video YouTube dengan judul bombastis kayak “Unlock Any Phone in 5 Minutes!” Hasilnya? Tetap gagal. HP itu tetap ngotot nggak mau menyerah. Jadi kami memutuskan untuk pergi ke BEC (Bandung Electronic Center), tempat semua orang datang mencari solusi teknologi atau setidaknya mencoba terlihat seperti itu.

Di BEC aku berharap ada orang yang bisa bantu buka kunci HP mami tanpa mengorbankan datanya. Tapi setelah ngobrol dengan beberapa teknisi, jawabannya selalu sama: factory reset yang artinya semua data di HP itu bakal hilang. Bayangin wajah mami waktu mendengar itu rasanya seperti melihat langit runtuh perlahan-lahan.

Masih ada harapan terakhir: service center resmi Oppo. Kami langsung ke sana, berharap ada keajaiban. Tapi suasana di sana nggak kalah dramatis. Di ruang tunggu, ada seseorang yang lagi marah-marah sambil mengeluhkan akun YouTubenya yang hilang. Aku dengar dia ngomong, “Ini semua salah Oppo!” Padahal jelas-jelas masalahnya ada di Google. Aku yang lagi stres karena masalah HP mami hampir ikut tergelak mendengar logika ajaib itu.

Setelah menunggu lama, akhirnya teknisi Oppo memberikan “vonis”: HP mami harus di-reset total. Dengan berat hati, mami setuju seluruh datanya hilang begitu saja mulai dari foto, kontak, aplikasi, semuanya lenyap. Rasanya seperti kehilangan separuh hidup di era digital ini.

Pulang dari service center, aku dan mami sama-sama diam di mobil. Bukan karena marah, tapi lebih ke rasa capek karena drama teknologi ini. Aku berpikir mungkin ini semesta sedang ngajarin kita untuk lebih hati-hati, lebih sabar, dan lebih rajin back-up data.

Jadi kalau kalian sedang menghadapi minggu yang berat, ingatlah cerita ini. Karena tidak ada yang lebih sial daripada kehilangan Instagram, data HP, dan harus mendengar orang marah-marah nggak jelas di service center dalam waktu yang sama. Dan pesan moralnya? Back-up data kalian sekarang juga trust me, kalian nggak mau jadi pemeran utama di Hari Sialku #5.