AES 0115 Tuntutlah Ilmu
Flavius
Thursday January 9 2025, 12:13 AM
AES 0115 Tuntutlah Ilmu

Setelah banyak berunding merancanakan camping di puncak Gunung Burangrang selama kurang lebih 2 minggu, akhirnya kami berangkat.

Saat itu pagi sekali, aku terbangun dengan semangat teringat hari itu adalah hari kami camping. Awalnya ide camping merupakan ide Adrien yang ku dukung dan usahakan terlaksana, kami mengajak Yanuar dan Mikha namun hanya Yanuar yang akhirnya ikut. Sekitar jam 11, setelah sedikit penundaan karena Yanuar ingin mengajak temannya aku langsung menjemput Adrien sambil bertamu dan berbincang sedikit dengan orangtuanya, karena menunggu Adrien packing beberapa barang pelengkap terakhir. Aku dan Adrien sudah meramu dengan lengkap semua peralatan dan makanan yang akan kami bawa sejak jauh hari. Setelah beres packing kami langsung ciao kalo kata Yanuar mah hahaha. Aku dan Adrien menyusul Yanuar dan temannya yang sudah menunggu di gerbang UPI, namun saat sampai bertemu ternyata motor temannya mogok. Alhasil aku dan Adrien pergi ke basecamp mentari Gunung Burangrang duluan dengan tujuan kami muncak duluan dan mereka berdua nyusul.

"Bujet!" kata yang menggambarkan jalan motor ke basecamp mentari, jalan batu dan rumput kasar dengan lebar sekitar 50 cm kalo ke kanan masuk solokan kalo ke kiri jatuh ke kebun orang, bahkan aku driver handal pun sempat beberapa kali berhenti karena tisoledat. Sesampainya di basecamp kami disambut oleh kekosongan, dan telepon dari Yanuar, karena jadinya kami akan jalan bersama sebab temannya motornya harus bermalam di bengkel. Sekitar 40 menit kami mengobrol dengan bapak penjaga yang akhirnya muncul juga, Yanuar parkir nyaman disebelah kiri motorku.

Setelah sedikit persiapan barang, tiket, helm, dan segala lah pokonya akhirnya kami berangkat menyampaikan salam kepada bapak penjaganya. Semangat kami sangat membara, melupakan kapasitas diri. Eh belum sampai ke pos-1 (ada 4 pos) tiba-tiba perutku berulah, mual tidak karuan rasanya seperti ingin muntah, aku duduk sambil istirahat pusing sendiri mikir kacau gaakan kuat ke puncak, bahkan aku sampai meminta maaf kalau misalnya kami tidak sampai puncak. Ulah Mami yang memberi ide aku sarapan mie instant dan Yanuar yang memberi ide makan siang batagor doang pedes banget lagi padahal minta mang-mangnya gak pedes hahaha. Luar biasa, bahkan aku heran. Flavi yang biasanya kuat dan perkasa bisa tergeletak duduk dengan muka pucat setelah kurang dari 1 kilo mendaki gunung. Tapi saat itu sepertinya aku udah pasrah haha, diriku hanya bisa berdoa menyerahkan semuanya ke tuhan, berminggu-minggu persiapan untuk hasil yang sia-sia.

Part 2 ~ AES 0116 Flavi!!