AES 621 Bicara Mah Gampang!
joefelus
Saturday February 4 2023, 12:21 AM
AES 621 Bicara Mah Gampang!

Saya duduk menghadapi layar monitor di kantor. Di belakang saya printer untuk labels produk retail berbunyi nyaring. Ada sekitar 8,950 label yang harus saya cetak karena seminggu lagi saya akan cuti untuk menemani Nina konferensi jauh di state lain. Nah sambil menunggu mencetak label, saya mulai memikirkan topik yang harus ditulis, jatah untuk besok. Seperti akhir-akhir ini, saya memang sedang kesulitan menemukan topik yang saya inginkan.

Iseng-iseng saya buka daftar draft di blog pribadi, ada 51 tulisan yang sudah pernah mulai ditulis tapi belum selesai. Saya tidak tertarik dengan topik-topik itu, juga agak malas meneruskan. Urusan menulis memang kalau niatnya kurang, maka jangan harap bisa menyelesaikan sebuah tulisan, juga itu terjadi jika topiknya kurang menarik. Memaksakan diri juga percuma, jadi ya saya pandangi saja sambil terus merenung dan berpikir tentang topik yang akan menarik minat saya.

Kalau dipikir-pikir lumayan lama dan banyak juga yang sudah saya tulis. Di blog saya sejak kemarin sudah ada 750 blog yang sudah selesai ditulis, 620 diantaranya saya simpan di AES. Saya sendiri tidak akan pernah percaya jika tidak melihat sendiri nomor yang tertulis di sana. Keren juga pikir saya bisa nulis sebanyak itu, walau tentu saja kualitas ece-ece alias sangat dipertanyakan. Tapi setidak-tidaknya saya bangga telah mampu konsisten dengn komitmen saya untuk menulis setiap hari. Mungkin ini satu-satunya komitmen yang sejauh ini bisa saya pertahankan.

Selama hidup memang saya membuat banyak komitmen, rata-rata, atau jujur saja hampir semuanya hanya bertahan sebentar. Saya ikut klab membaca buku, bertahan setahun lebih, lalu bubar. Bergabung dengan klab membaca kitab suci, nah kalau ini lumayan lama, mungkin kalau dihitung-hitung sekitar 4 tahun, sekarang saya sedang jeda dulu. Kenapa begitu? Karena kalau hanya asal membaca tanpa melakukan lebih dari itu, saya merasa itu sebuah kesia-siaan. Sama saja dengan istilahnya "ngomong mah gampang" atau kalau bahasa bulenya talk is cheap. Artinya ya seperti tadi, bicara saja sih mudah, tapi mana aksinya? Belajar tentang kebijakan, tapi kelakuan tetap minus, tidak ada artinya. Demikian juga dengan aturan. Kita tahu dan mengerti aturan tapi tidak ditaati, tidak ada gunanya. Kita mengenal dan memahami nilai-nilai dan norma di masyarakat tapi dalam praktik kehidupan sehari-hari kita tidak amalkan, tidak ada bedanya dengan hipokrit yang bicara manis tapi di belakang melakukan hal sebaliknya.

Saya jadi ingat sebuah cerita, entah ini cerita anak-anak atau bukan, kemungkinan bukan sebab nilai yang diajarkan juga sebagian tidak tepat. Setidak-tidaknya ada pesan moral bahwa pengetahuan tanpa diamalkan artinya adalah sebuah kesia-siaan.

Di sebuah tempat di Thailand ada seorang yang sangat kaya, namun walau sudah sangat kaya, dia masih terus menginginkan yang lebih, ingin lebih kaya, ingin lebih banyak uang.Suatu waktu dia sedang berjalan-jalan di taman dan melihat seekor burung kecil yang sangat indah penuh warna dan suaranya sangat merdu. Sambil mengendap-endap dia mendekati dari belakang semak-semak dan menangkap burung kecil itu. Sesudah tertangkap, tiba-tiba burung itu dapat bicara:

"Kenapa kamu menagkap saya?" Tanya burung itu.

"Kamu akan saya jual supaya saya dapat banyak sekali uang karena kamu indah sekali." Kata orang kaya itu.

"Tapi kamu sudah sangat kaya, kenapa kamu mau lebih banyak uang?"

"Karena saya ingin lebih kaya lagi!"

"Jangan harap kamu bisa mendapatkan uang dari hasil menjual saya. Kamu tidak akan bisa menjual saya karena tidak akan ada yang beli. Kalau kamu mengurung saya dalam kandang, maka saya akan kehilangan keindahan dan suara saya." Lalu burung kecil yang sangat indah itu berubah menjadi hitam seperti burung gagak kecil dengan suara yang jelek sekali.

Orang kaya itu menjadi marah karena harapan dia untuk mendapat banyak uang lenyap, lalu berkata,"Kamu akan saya bunuh dan dagingmu akan saya makan."

"Kamu mau makan saya? Lihat sendiri, saya sangat kecil, tidak ada dagingnya sama sekali."

Orang kaya itu tidak mampu berkata apa-apa.

"Bebaskan saya, sebagai balasannya saya akan memberi kamu 3 aturan sederhana tapi sangat menguntungkan." Bujuk burung itu

"Apa gunanya aturan? Yang saya inginkan uang yang banyak, bukan aturan." Kata orang kaya itu.

"Aturan-aturan itu akan memberi keuntungan yang sangat banyak." Tambah burung itu.

"Keuntungan yang banyak? Betulkah itu? Kalau begitu saya akan melepaskan kamu. Tapi bagaimana saya dapat mempercayai kamu? Kamu bisa saja kabur begitu saya lepaskan." Kata orang kaya itu.

"Saya berjanji. Saya tidak pernah ingkar janji." Kata burung itu.

Karena orang kaya itu begitu menginginkan keuntungan yang banyak, akhirnya dia melepaskan burung itu. Burung itu terbang sejenak dan hinggap di sebatang ranting pohon. Warna dan keindahan burung itu kembali lagi dan juga suaranya yang sangat merdu.

"Nah, sekarang ajari saya aturan itu." Kata orang kaya.

"Baiklah." kata burung itu.

"Aturan pertama, jangan begitu saja percaya pada perkataan orang lain. Kedua, jangan pernah bersedih ketika kamu kehilangan sesuatu. Dan yang ketiga, jangan melepaskan sesuatu yang sudah kamu miliki." Kata burung itu.

"Burung bodoh! Saya sudah tahu semua aturan itu! Kamu menipu saya." Kata orang kaya itu marah-marah.

"Hey orang kaya, coba kamu renungkan sebentar tentang kejadian hari ini. Kamu sudah memegang saya ditanganmu, tapi kamu melepaskannya. Kamu percaya pada perkataan saya dan sekarang kamu bersedih karena tidak memiliki saya lagi. Aturan-aturan itu sederhana, dan kamu sudah mengetahuinya tapi kamu tidak melaksanakannya! Lalu burung itu terbang jauh dan menghilang.

Banyak orang berbicara soal aturan tapi pada kenyataannya banyak yang tidak mengikutinya.

Foto credit: www.facebook.com/birds.so.beautiful