Warisan paling berharga dari mendiang ibu saya yang terus saya lakukan hingga saat ini adalah ritual menjelang pergantian tahun.
"Segala sesuatu yang kotor kamu bersihkan, sehingga tahun baru mulai dengan yang bersih." Itu wejangan beliau yang selalu saya ingat hingga sekarang.
Sejak itu setiap akhir tahun, saya sibuk membersihkan rumah. segala sesuatu yang kotor dan berdebu saya bersihkan. Saya ingin memulai tahun baru dengan "jiwa" yang bersih. Jika teman-teman berpendapat bahwa semua itu simbolis, saya setuju. Yang sudah saya lakukan selama bertahun-tahun memang simbolis, tapi saya merasakan dampak yang sangat baik. Dengan melakukan hal-hal simbolis semacam ini maka kesiapan batin dibangun.
Kesiapan itu menghubungkan saya dengan harapan. Mempersiapkan diri AKAN sesuatu. Nah mulai tampak bukan? Anggap saja lembaran baru, halaman baru yang masih kosong dan bersih lalu secara harafiah kita siap untuk mengisi dengan hal baru, menulis cerita baru, merencanakan sesuatu yang baru dan sebagainya. Menurut saya itu adalah hal yang sangat sederhana tapi memberikan makna yang sangat dalam.
Perubahan tahun itu hanya angka dan tanggal. Sama saja sebetulnya. Seperti hari Minggu ke Senin, memulai pekan yang baru, padahal itu hanya merupakan siklus yang terus berputar dari awal ke akhir lalu ke awal lagi, rotasi, perputaran revolusi antara bumi dan matahari. Kalau dipikir-pikir apa anehnya? Apa hebatnya? Biasa saja bukan? Tapi kalau kita sadari benar-benar, maknanya banyak, termasuk membangun motivasi, menciptakan harapan, mencanangkan tujuan dan sebagainya.
Tanggal 31 kemarin saya sibuk seharian membersihkan rumah, kebetulan merupakan hari terakhir para pekerja, hanya mengerjakan finishin pintu. Masih ada proyek yang tertunda, tapi itu baru nanti ketika materialnya tiba, mudah-mudahan beberapa hari mendatang. Nah saya sibuk membersihkan segala sesuatu, termasuk memplitur meja makan. Yang kemudian saya rasakan di hari pertama adalah "kesiapan". Dengan perasaan siap, maka ada rasa percaya diri yang kuat. Seperti kita mau ujian (hahaha.. entah sudah berapa lama saya tidak merasakan ini), duduk di meja dengan sehelai kertas kosong dan bolpoin di tangan. Ada keyakinan dan rasa percaya diri karena sudah memersiapkan diri dengan baik. Pada saat kita siap, maka pikiran jernih, rasa khawatir pun sangat minim. Nah itu kurang lebih yang saya rasakan hari ini.
Tahun 2025 adalah tahun yang akan sangat berbeda bagi saya. Kemungkinan akan penuh dengan hal yang belum saya alami sebelumnya, sarat dengan ketidakpastian. Dengan sehelai kertas kosong yang bersih dan putih, saya akan mulai menuliskan cerita baru, sudah mulai mengumpulkan berbagai ide, sekarang tinggal menjalaninya. Mudah-mudahan seperti perasaan saya saat ini, saya sudah benar-benar siap mengisi tahun 2025 dengan semaksimal mungkin. Setidak-tidaknya segala yang kotor dan berbagai kesalahan di tahun kemarin sudah saya bersihkan, sudah saya "tip-ex" sudah saya white out! Jadi tinggal berjuang dan bergerak mengejar harapan.
Foto credit: tomboweurope.com
Nice post. Dan saya sepakat simbol-simbol adalah penting bagi manusia... Kalau ditelusuri sebetulnya peradaban manusia dibangun melalui berbagai simbol. Di dalam simbol itulah makna ditempatkan. Saat manusia berhenti menempatkan makna, hidup akan jadi nirmakna, meaningless. Selamat menuliskan narasi-narasi baru. Salam. ππΌπ€π
Betul kak Andy. Terima kasih.