Suatu pagi yang cerah, kang Abe akan pergi kerja dengan semangat. Setelah sarapan nasi dan telur ceplok, dia langsung menghampiri si Jagur motor kesayangannya. Hal yang pertama kali dicek yaitu bahan bakar, “yah, kamu kosong Jagur” gumamnya dalam hati. “Gpp kita isi dulu bensin yuk!” kata kang Abe pada si Jagur.

Lalu, tibalah mereka di pom bensin.

“Hmmmm…..ngantri banget, untung pergi lebih pagi, jadi kita ga akan kesiangan ya!” bisik kang Abe pada si Jagur

Satu persatu motor di depan mereka mendapat giliran isi bensin. Mereka maju sedikit demi sedikit sambil nunggu giliran isi bensin. Tiba lah mereka di persimpangan antara jalur isi pertamax dan pertalite.

“Jagur, ternyata jalur pertamax kosong, tahu gitu kita ga usah antri ya?”

Tapi, tetiba kang Abe sadar, ini akhir bulan, uang di sakunya hanya sisa Rp25.000,-

Kang Abe kembali berbisik pada si Jagur “Jagur, hari ini kita tetap antri di jalur pertalite dulu ya! Antri panjang banget juga gpp ya, biar kita belajar bersabar. hehe”

Akhirnya mereka tetap melanjutkan antri di jalur pertalite. Pikiran Kang Abe penuh, lalu ia kembali bergumam dalam hati “Dalam berbagai situasi, sesungguhnya kita selalu dihadapkan dengan pilihan. Selanjutnya, tanyakan pada diri, konsekuensi mana yang mampu dihadapi, dengan harapan kita tidak pernah mengeluh atau pun menyesal atas pilihan tersebut”

Selanjutnya, tibalah giliran si Jagur untuk diisi bensin. Mereka lalu melaju bersama menuju kantor Kang Abe dengan penuh semangat.

Di jalan, Kang Abe berbisik lagi pada si Jagur “Jagur, sehat-sehat ya, terimakasih sudah menemani setiap langkahku, keujanan, kepanasan, untung di Indonesia ga ada salju ya, hehe. Kalo aku sudah gajian, nanti kita ganti oli plus isi bensin di Viv* ya. Banyak mamang gojek yang bilang, kalo merk itu lebih awet sama bikin mesin kamu lebih enak bergerak”