AES 140 Connecting The Dots (4)
joefelus
Sunday October 10 2021, 10:38 AM
AES 140 Connecting The Dots (4)

Merenung dan melakukan refleksi adalah salah satu cara memberi otak kita kesempatan untuk jeda ditengah-tengah keruwetan untuk mengurai kekusutan dan membenahi diri dengan melakukan observasi dari segala bentuk pengalaman, mempertimbangkan berbagai kemungkinan interpretasi dan menemukan arti dari perjalanan hidup. Saya tidak bermaksud mengatakan dalam rangkaian sharing saya sebelumnya bahwa sudah mencapai titik keberhasilan, tidak, sama sekali tidak! Saya hanya berbagi cerita tentang apa yang saya alami hingga menjadi seorang Jo saat ini. Tanpa mengalami itu semua, saya tidak akan menjadi seorang seperti saat ini. Keberhasilan, kegagalan adalah relatif, tergantung siapa dan menggunakan kriteria apa dalam menilainya. Anggap saja saya sekarang berada di titik "T"  dan untuk mencapai titik T, saya sudah melalui A,B.C,D dan seterusnya. Dan saat ini saya sedang menghubungkan titik-titik dari A hingga T yang sudah saya lalui dan berusaha menginterpretasikan dan menemukan nilai dan arti dari semua pengalaman-pengalaman itu. 

Hidup selalu dihadapkan pada pilihan, dan setiap pilihan yang saya tentukan memiliki konsekuensi. Karena saya memilih D maka saya akhirnya mengalami E yang akhirnya bertemu dengan F dan seterusnya seperti rantai sebab akibat dan konsekuensi dari pilihan-pilihan yang saya putuskan. Keputusan tidak selalu sama, ada yang sangat sulit, harus melalui banyak pertimbangan dengan memperhitungkan risiko dan diimbangi dengan kebimbangan serta kekhawatiran. Begitulah dinamika kehidupan tidak seperti Google Map yang dengan mudah kita mencanangkan tujuan akhir lalu kita bisa memilih jalur mana yang paling cepat dengan menghindari kemacetan. Google Map dapat memetakan seluruh perjalanan dari awal hingga akhir dengan opsi yang paling optimal. Waktu yang dicapai pun bisa diprediksi karena semua data dan informasi sudah tersedia dengan akurat. Hidup tidak semudah itu. Walau kita sudah mencanangkan goal yang ingin dicapai, tidak ada peta dan jalur yang tersedia. Dalam perjalanannya kita harus meraba-raba, mengantisipasi setiap kemungkinan yang bisa terjadi tanpa ada informasi yang akurat!

Saya pergi ke rantau lebih dari satu dua kali. Ada 2 kali perantauan saya yang sangat besar tanpa tahu sama sekali apa yang mungkin akan terjadi. Saya berhenti dari pekerjaan, melepaskan diri dari kondisi mapan dan zona nyaman lalu memasuki suatu pengalaman baru yang tidak pernah saya ketahui akan menjadi seperti apa. Itu sangat menantang, seru, penuh excitement tapi juga sangat mengerikan!  Beberapa kali saya harus mulai meniti hidup dari titik paling dasar, dari Nol! Untuk sementara orang yang saya lakukan itu mungkin dianggap kebodohan. Bahkan semua nasihat di petualangan pertama saya sama sekali tidak mendukung. "Jo, kamu sudah mulai meniti karir lalu akan dilepaskan begitu saja. Sayang khan? Nanti kamu pulang ke Bandung mulai lagi dari Nol sementara teman-temanmu sudah jauh di puncak dengan kesuksesan besar!" Kebanyakan berkata demikian, Sungguh loh! Tapi kenapa saya tetap nekad? Sekali lagi, keberhasilan atau tingkat kesuksesan itu relatif. Iya sih, teman-teman saya banyak yang sudah jadi direntur ini, direktur itu bahkan ada yang jadi menteri. Tapi saya punya "keberhasilan" yang lain, petualangan lain yang orang lain belum tentu bisa menikmati seperti yang sudah saya jalani. Saya tidak usah seperti pak menteri yang harus makan valium karena dipaksa tidur di pesawat untuk melawan jet lag karena hari ini ada di Rusia dan besok harus pidato di Korea lalu malamnya menyambut duta besar dari salah satu negara Afrika di Jakarta! 

Satu kata kunci yang ingin saya bagikan di tulisan kali ini adalah: That you are onto something!  Saya mau tidak mau harus meyakini diri sendiri bahwa saya tahu kemana saya akan menuju dan hanya pada saat saya berada di sana, saya bisa mulai menghubungkan titik-titik yang sudah saya lalui lalu mecanangkan tujuan yang konkrit, mengatur waktu agar supaya mampu meraihnya yang mungkin saja itu merupakan takdir saya. Katanya manusia memiliki takdir masing-masing dan tidak bisa melawan. Entah itu betul atau tidak, ya saya sukuri saja apa yang sedang saya alami hari ini. Tidak perlu pusing tentang besok, karena kita hanya hidup in the now, tomorrow eventually will be now. Jadi ya konsentrasi saja pada saat ini, dan saat ini saya punya misi, because I am onto something! Titik-titik dalam kehidupan pada saatnya akan terhubung jadi fokus pada apa yang harus dilakukan saat ini dan yakin pada segala sesuatu dalam kehidupan karena katanya semesta akan mengarahkan kita ke tempat dimana kita harus berada.***