Pertanda | AES02
ratrikendra
Wednesday September 1 2021, 5:49 AM
Pertanda | AES02

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
(QS. 96:1)

Menjelang senja, kami naik ke tempat jemuran. Menyaksikan matahari yang hendak terbenam. Tersenyum hangat di balik awan.

"Ibun liat! Bulet banget, dia lagi seneng. Tapi dia ngumpet di belakang awan, malu kayanya."

Awan berarak tertiup angin. Ada kalanya mereka bertemu di satu titik. Seakan menyelimuti matahari yang hendak beristirahat.

Tuhan mencipta, manusia membaca.

Ada kalanya tubuh lelah dan pikiran riuh. Mau awan padat gelap dan petir segemuruh apapun di luar, bisa saja aku tak tahu bahwa hujan akan turun. Namun ketika kembali tenang, pergerakan halus sang awan karena angin, bisa terbaca jadi suatu pertanda.

Lalu, dari satu momen, memori berkelana. Ketika dulu Bapak ajak lihat matahari terbenam, di atas bahunya. Naik motor ke lapangan, injak rumput tanpa alas kaki, menunggu senja tiba. Perlahan, semesta selalu berjalan mengikuti waktuNya. Matahari tak pernah rusuh ingin turun, bulan pun dengan anggun naik pelan-pelan.

Kerap, badainya terjadi di dalam, bukan di luar. πŸ™πŸΌ

Andy Sutioso
@kak-andy   3 years ago
Waah ada tulisan baru dari kak Wiwit... dengan ilustrasi dan gaya penulisan yang asik banget... Nuhuun. πŸ™πŸΌπŸ€—
ratrikendra
@ratrikendra   3 years ago
Sama-sama, Kak Andy ☺
You May Also Like