[repost dari Ning.com]
Tulisan saya hari ini saya tujukan untuk mengajak teman-teman semua untuk bergabung di gerakan menulis Atomic Essay Smipa. Sebuah inisiatif yang sampai hari ini sudah menghasilkan 138 buah tulisan pendek, esai-esai singkat dari berbagai topik… Dituliskan oleh, sejauh ini 14 penulis, orangtua, kakak2, alumni…
Gerakan ini kami mulai dari obrolan kecil di sekitar pertengahan bulan Mei 2021. Di tempat ngopi kecil di Babakan Siliwangi yang namanya Escape. Ceritanya ada di tautan ini. Gerakan menulis ini digagas oleh Ahkam, orangtua Smipa yang sudah lama punya kegemaran menulis juga, blogging. Saya juga sama, punya blog dari sejak tahun 2006, yang setelah sekian lama sulit sekali terisi… Gagasan banyak, tapi nyatanya toh sulit juga menuangkannya ke dalam tulisan. Ternyata banyak teman-teman punya pengalaman yang sama. Sampai suatu waktu di Escape itu muncul gagasan tentang Atomic Essay ini. Cerita tentang gagasan ini sendiri saya tuliskan di esai pertama yang berjudul Membangun Tuman (habit/kebiasaan baru). Ahkam sendiri sempat menuliskan apa yang seringkali jadi kendala saat kita menulis di esainya yang ketiga dengan tulisan yang berjudul Perfeksionisme.
Di Esai yang ke delapan, saya membuat posting berjudul Kerennya Atomic Essay – muncul karena sedang terkagum-kagum sendiri karena sejak esai yang kedua, saya berhasil mempostingkan tujuh esai berturut-turut tanpa terputus. Kemudian di esai saya yang ke empat belas, saya menuliskan esai dengan judul 14D 13B 61E – yang sebetulnya singkatan dari 14 hari, 13 blogger dan 61 esai…
Di postingan yang ke 21 saya menulis tentang bagaimana proses ini memberikan saya satu tambahan waktu untuk merefleksikan diri… Tulisan yang ini berjudul 15 Minutes of Me-Time. Betul, memang hanya perlu waktu 15 menit untuk membuat tulisan-tulisan ini. Waktu ini kemudian jadi sangat berharga karena ini waktu yang betul-betul reflektif buat si penulisnya. Oh iya jadi ingat, sebelumnya saya sempat juga menulis satu esai tentang Menulis, Untuk Siapa? (dan Untuk Apa) – di tulisan saya yang ke sebelas.
Tulisan saya yang ke dua puluh lima ini bisa dibilang semacam perayaan – karena apa yang saya rasakan selama ini, bahwa ternyata menulis seperti ini sangat membahagiakan. Ada perasaan menyenangkan setiap saat tangan mengarahkan mouse untuk mengklik publish. Jadi tulisan ini adalah ajakan, undangan buat teman-teman yang saya tahu suka menulis atau pernah menulis. Semoga ajakan ini bersambut – supaya kepingan esai-esai ini bisa jadi tempat cerita kita bersama… tempat pengalaman, gagasan, perasaan bahkan impian bisa kita tuangkan bersama. Dalam situasi pandemi, saat kita berjarak, kita bisa tetap terkoneksi melalui rangkaian kata-kata yang kita bagikan setiap hari… Selamat mencoba…