AES231: Masa Depan
haegenquinston
Tuesday November 8 2022, 8:35 AM

Aku ga tau, apakah sudah pernah menulis hal seperti ini di AES. Kali ini aku ingin membahas soal masa depan, mengapa masa depan itu tidak usah kita pikirkan jauh-jauh.

Tidak terasa aku sebentar lagi selesai proses belajar di KPB, dimana aku ingin belajar kembali di kuliah sebelum memasuki fase bekerja. Aku bilang 'proses belajar' bukan lulus sekolah, karena memang KPB bukan sepenuhnya 'sekolah' seperti yang biasanya. 

Namun aku bingung, ragu-ragu, dan sempat pesimis dengan masa depanku, akibat perbandingan diriku dengan orang lain yang seumuranku, dari paparanku di internet. Contohnya seperti ishowspeed (youtuber), Yuna dari Itzy, anggota Newjeans, bahkan juga beberapa teman dan kenalanku, yang punya rencana jelas bagi hidupnya.

Sementara aku terkadang bingung, apa sih hal yang bisa kuulik dan hal apa yang menjadi masa depanku? Aku punya skill dalam banyak hal, tapi tidak ada satu pun yang menonjol dari yang lain (kurasa), contohnya: bikin video? Aku belum banyak pengalaman di hal ini, matematika? aku tidak tahu kedepannya seperti apa jika aku fokus ke bidang ini. Coding? Aku cukup pusing dalam belajarnya, bahkan belum sepenuhnya menguasai bidang ini. 

Padahal aku cukup tertarik dan menguasai hal-hal yang kusebutkan di atas, tapi aku pesimis akan masa depanku karena tidak ada unggulan utama yang kumiliki.

Di sisi lain, aku bisa ingat, ternyata akhir-akhir ini aku suka musik, juga dengan modal aku bisa main piano dengan baik. Mungkin ini adalah jalur yang ingin kutempuh dan kulakukan. Siapa tahu aku bisa jadi musisi di masa depan, dan dengan membantu perusahaan dan agensi musik dengan kreasiku.

Namun, yang perlu kutempuh mungkin cukup berat, aku perlu mengenal genre-genre lain seperti jazz, pop, dan menguliknya dengan kreatif.

Untungnya, pikiran optimisku berkata, bahwa aku masih seseorang yang muda, masa depan bisa dibentuk mulai saat ini juga. Tidak perlu melihat masa lalu, tapi lihatlah ke depan apa yang bisa kita ubah. Tentu tidak semudah yang dibilang yhaa.