AES541 Temu-Bincang dengan Sekolah Mangunan
Andy Sutioso
Thursday July 6 2023, 7:32 PM
AES541 Temu-Bincang dengan Sekolah Mangunan

Tahun 2014 saya berkesempatan mampir ke Sekolah Mangunan, sekolah yang didirikan oleh almarhum Romo Mangun. Seorang tokoh yang saya sangat kagumi. Saya kenal nama beliau sejak di bangku kuliah - saat belajar tentang arsitektur dan sempat membaca bukunya yang berjudul Wastucitra. Seingat saya kami dikenalkan dengan buku ini dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.

Dalam perjalanan se lanjutny saya kemudian tahu Romo Mangun juga menginisiasi sesuatu di bidang pendidikan, saat mendampingi kak Agus Moelyono di lembaga Anangga Diipa yang saya dan kak Lyn bantu dirikan. Kedua anak saya bersekolah di TK Kuntum Mekar yang didirikan kak Agus. Ini adalah kesempatan saya mulai mendalami tentang pendidikan dasar, belajar tentang pendidikan yang lebih utuh, lebih holistik. Konsep Pendidikan yang diusung oleh Romo Mangun juga sangat holistik. Saya sangat terinspirasi oleh pemikiran-pemikiran beliau. Bukunya Pendidikan yang Memerdekakan juga jadi salah satu sumber belajar kami dan jadi salah satu koleksi buku di Perpustakaan Semi Palar. Bagi yang mengenal Romo Mangun Salah satu manusia luar biasa. Romo Mangun itu rohaniwan, arsitek, budayawan, pendidik, pembela wong cilik... banyak sekali hal yang bisa disematkan pada beliau.

Kembali ke pertemuan tadi, salah satu keselarasan yang terutama dari Semi Palar dan Sekolah Mangunan adalah bagaimana kami memandang anak-anak sebagai manusia muda yang perlu dibantu untuk menemukan kesejatian dirinya secara utuh, menyeluruh. Kemudian bahwa proses belajar harus dibuat dekat dengan laku kehidupan yang sesungguhnya. Pandangan-pandangan inilah yang menurut saya membuat spirit sekolah Semi Palar dengan sekolah Mangunan sejalan.

Karenanya waktu berbincang tentang Kurikulum Merdeka, bu Tika mengatakan bahwa praktis tidak banyak yang berubah. Seperti Semi Palar, sekolah SD Mangunan sudah membawa spirit merdeka belajar dari sejak awal. Kami meyakini bahwa manusia sejati perlu menyimpan kemerdekaan di dalam kedirian kita masing-masing. Anak-anak kita perlu dibantu untuk sampai ke sana. 

Keselarasan inilah yang sangat terasa di dalam bincang-bincang kami, mudah-mudahan juga meyakinkan kakak-kakak Smipa yg hadir bahwa Smipa punya teman seperjuangan di Jogja sana. Kalau dibandingkan langsung, Semi Palar dan Sekolah Mangunan pasti terlihat berbeda, memang perlu mengalami lebih mendalam dan merasakan spiritnya di dalam proses dan dinamika yang terjadi. Di sanalah akan terasa berbagai kesamaannya.

C360_20140915132619528.jpg

C360_20140915120104172.jpg

Interaksi di antara kedua sekolah bisa dibilang terbatas, tidak intens juga. Saya mampir ke SD Mangunan 9 tahun lalu di tahun 2014, sebelum kami merintis KPB. Kemudian tidak lama  berselang tim guru sekolah Mangunan mampir ke Semi Palar. Selebihnya kami hanya berinteraksi lewat grup WhatsApp. Dan senang sekali hari ini bu Yuni dan bu Tika bisa mempir lagi ke Smipa. Obrolan singkat kami tentunya sangat menggelitik keinginan untuk kunjungan balasan. Kak MJ dengan bersemangat sudah menyebut-nyebut bulan September. Mudah-mudahan kesempatan ini akan segera hadir.

Saat menuntaskan tulisan ini, saya jadi teringat masih menyimpan satu file kumpulan tulisan Romo Mangun. Saya cari-cari dan bisa saya temukan. File ini saya simpan di bawah ini. Mudah-mudahan bermanfaat buat yang menyempatkan diri membacanya. Sekalian tulisan ini untuk mengenang Romo Mangun yang pemikiran dan gagasan-gagasannya masih hidup dan dihidupi sampai sekarang termasuk juga menginspirasi Semi Palar. Semoga.