Ada pertanyaan menarik dilontarkan oleh Sadhguru kepada pewawancaranya - terkait kebahagiaan manusia. Kurang lebih pertanyaannya begini, "Tentang kebahagiaan dalam hidup. kamu memilih mana? Mengejar kebahagiaan (in pursue of happiness) atau hidup kamu adalah ekspresi kebahagiaan (expression of joy)?" Jawaban pewawancaranya ga penting, tapi pertanyaan ini penting buat kita semua.
Bagi kebanyakan orang, mungkin apa yang dijalani dalam hidupnya adalah jawaban pertama. Karena memang manusia tidak pernah dihadapkan kepada pertanyaan penting tadi. Sejak kecil, duduk di bangku sekolah dan menjadi dewasa, kebahagiaan adalah sesuatu yang perlu dikejar, perlu diusahakan, lewat belajar, kerja, keberhasilan, sukses, dan lain sebagainya. Kebahagiaan ada di luar sana.
Tapi pertanyaan Sadhguru menyadarkan kita hal yang sebaliknya, bahwa kebahagiaan ada di dalam diri kita. Kitalah yang jadi sumber kebahagiaan itu. Kehidupan kita adalah ekspresi kebahagiaan yang bersumber dari dalam diri kita. Hal yang penting, tapi kita tidak pernah dibawa dalam kesadaran bahwa kebahagiaan bermula dari diri kita.
Inilah kenapa manusia disebut human being. We, human being have the capacity to be... Untuk menjadi bahagia, kita bahkan tidak perlu melakukan apapun, karena kebahagiaan adalah sebuah situasi menjadi bukan sesuatu yang harus dikerjakan... We just need to be happy, and for that we don't really need to do anything...
Tapi ternyata dengan segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan kita, hal ini bukan hal yang mudah juga. Hmm, entah kenapa saya lagi-lagi menulis tentang ini, walaupun sudah sempat menuliskan posting serupa dengan judul Happiness Inside. Sepertinya memang saya sedang dalam proses memahami hal ini, tentang dimensi dalam dan dimensi luar. Sudah lama kita tahu (nyaho) tentang ini dari Konsep Pembelajaran di Semi Palar. Tapi rupanya kita belum cukup paham (ngarti) tentang itu... Apapun, mudah2an apa yang dituliskan di sini bermanfaat - bagi yang sempat membacanya. Salam bahagia...