AES 133 Aku, Kamu, dan Dia
leoamurist
Thursday October 7 2021, 5:45 AM
AES 133 Aku, Kamu, dan Dia

Aku bilang samamu, dia memang begitu. Kepenuhannya sudah terisi, tak ada lagi yang bisa diperbuat selain ekspresi. Memang seringkali terlalu lugas, seperti biasa kan kalau yang terlalu itu tidak baik juga. Bahkan ekpresi kepenuhannya itu seringkali bukan hanya meluap, bukan sekadar tumpah, bahkan sampai menyemprot kemana-mana. Dengan pembenaran yang memang benar juga, dengan kebanggaan akan pembenaran yang benar itu, hanya ya itu tadi terlalu lugas jadinya getas.

Aku bilang sama dia, kamu memang begini. Kepenuhannya belum terisi, masih banyak yang ingin diserap makanya selalu haus inspirasi. Memang seringkali terlalu pasif, menunggu menanti kemudian terdiam mengalihkan malahan cenderung lari. Kemudian balik lagi. Karena butuhnya di sini. Untuk saat ini. Bukankah perjalanan itu akan berakhir seperti yang terduga yaitu, kamu menjadi seperti dia. Yang direspon olehnya dengan ekspresi kepenuhannya yang penuh penilaian kepadamu.

Dia bilang ke kamu, seperti yang tertuliskan di paragraf satu. Kamu bilang ke dia, seperti yang tertuliskan di paragraf dua. Obrolan kamu dengan aku tidak diketahui oleh dia. Obrolan dia dengan aku tidak diketahui oleh kamu. Obrolan kamu dengan dia pun tidak diketahui oleh aku. Obrolan dia dengan kamu juga tidak kuketahui. Seperti kalian tidak mengetahui obrolanku dengan aku. Demikianlah kedamaian terjadi dari kesaling mengertian akan ketidak tahuan masing-masing, yang disadari saja sendiri-sendiri.

“Baik lah ketidak tahuan kita berdasarkan pengetahuan, bukan pengabaian yang bebal karena terlalu tegang berpegang pada kepercayaan usang.”

You May Also Like