AES55 Bertumbuh
yantisuryanii7
Monday September 26 2022, 9:11 PM
AES55 Bertumbuh

Dalam perjalanan kemarin, banyak menemukan babandotan tumbuh disepanjang jalan. Lantas tanaman yang dikenal sebagai gulma ini sering pula tak disadari keberadaanya. Tapi dia tetap tumbuh dengan subur hari demi hari, menghiasi perkebunan gersang menjadi lebih tenang.

Lantas bertemu juga dengan ilalang, tanaman kesukaan saya sejak SD. Entah mengapa, saya tak pernah berpikir ilalang itu mengganggu, sama seperti babandotan tadi. Bagi saya dia tumbuhan yang cantik dengan tarian indah dari tubuh gemulainya saat angin mulai menyapa.

Bagaimana mungkin mereka hidup tanpa sebuah alasan? Saya rasa semua yang hidup hadir dengan perannya masing-masing membawa sebuah kehidupan yang terus bertumbuh.

Juga yang bertumbuh akan selalu mencari, bukan karena mereka selalu merasa kurang. Tapi karena setiap harinya mereka hidup, bergerak, melihat ke arah yang berbeda, mengikuti kemana hidup itu sendiri membawa mereka terus bertumbuh.

Mungkin seperti babandotan, yang hari ini setinggi biku jari. Dia akan melihat sejauh matanya memandang, setinggi biku jari. Jika besok bertumbuh menjadi sejengkal atau bahkan sepanjang lengan. Dia akan melihat hal yang berbeda saat tubuhnya setinggi biku jari.

Celakanya, saat tubuh terus bergerak menyeleraskan gerakan semesta. Yang bergerak hanya "merasa tumbuh" membuat kita merasa paling. Tubuhnya mungkin bergerak, tapi pandangannya masih menyudut pada masa yang sudah berlalu, atau hal-hal yang memang hanya ingin dilihat saja.

Tumbuh jadi proses di setiap harinya, setiap jam, setiap menit, bahkan di setiap detiknya. Mengantarkan kesadar untuk melihat saat ini. Jika ditanya siapa yang paling mengenal diri kita? Kurasa bukan sekadar kata "kita" Tapi masing-masing kita yang mau kembali menyadari setiap hal yang hadir dalam kesadaran saat ini.

Kebanyakan dari kita merasa paling mengenali orang lain, atau bahkan diri kita. Nyatanya kita hanya mengenali masa lalu mereka. Atau mungkin juga masa lalu kita.

Seperti yang dari dulu kita kenal, babandotan sebagai tanaman dengan aroma menyerupai kambing, atau ilalang sebagai gulma di perkebunan. Tapi tak pernah menyadari dan mau menikmati mereka yang hari tumbuh dengan segala keindahannya. Dan mungkin hari esok dengan sendirinya "selesai" tanpa dipaksa untuk selesai.

Selamat bertumbuh, somoga segala yang hidup mau terus bertumbuh 🌱🙏

joefelus
@joefelus   3 years ago
Terima kasih. Saya suka sekali analogi yang menggambarkan proses perkembangan wawasan kita dengan pertumbuhan babandotan. Bagus sekali!
yantisuryanii7
@yantisuryanii7   3 years ago
terima kasih Pak Jo :)
You May Also Like