AES 1005 Masalah Komunikasi
joefelus
Friday February 23 2024, 11:54 AM
AES 1005 Masalah Komunikasi

Tadi pagi ketika sedang beristirahat, saya iseng membuka telepon pintar saya. Ada sebuah gambar yang sangat menarik dengan sebuah cerita yang diilustrasikan oleh gambar itu. Seorang pria telungkup di atas tebing dengan sebuah batu sangat besar menindih tubuhnya, sementara tangan dia menggapai kebawah memegang tangan seorang wanita yang sedang bergelantungan. Di gambar itu terlihat bahwa pria itu berusaha menolong, sementara diantara tangan pria dan wanita itu ada seekor ular yang siap mematuk tangan wanita itu.

Di cerita itu dikatakan bahwa wanita itu bertanya-tanya mengapa pria itu tidak berusaha lebih keras untuk mengangkat dia ke atas, sementara pria itu sambil merasa kesakitan karena terhimpit batu, berpikir mengpa wanita itu tidak membantunya dengan berusaha lebih keras untuk naik. Kedua orang itu berasumsi bahwa pihak yang lain tidak cukup berusaha. Sang wanita berusaha untuk tetap diam agar tidak dipatuk ular, sementara sang pria tidak mampu menarik wanita itu lebih kuat karena kesakitan terhimpit batu besar.

Kemarin adalah hari ulang tahun pernikahan Nina dan saya. Kami tidak merayakannya bahkan hampir tidak ada orang yang tahu karena kami tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun. Kami bedua hanya mengingat bahwa itu hari yang spesial untuk kami berdua setelah sekian puluh tahun berkeluarga dan sejauh ini masih tetap langgeng. Ketika saya tadi melihat gambar itu, langsung berpikir bahwa ini setidak-tidaknya sering menjadi salah satu kendala dalam komunikasi antar dua pribadi. Kita selalu penuh dengan praduga dan asumsi yang seringkali menyesatkan. Suami istri juga tidak imun dengan kondisi semacam ini.

Sekarang begini, saya ambil contoh sederhana. Seorang kakak beradik yang mempunyai hubungan darah saja masih sering menghadapi konflik, apalagi jika 2 pribadi yang sama sekali tidak mempunyai hubungan darah? Komunikasi memang sesuatu yang penting karena pada dasarnya manusia tidak bisa membaca pikiran orang lain. Jadi jika tidak diucapkan mana mungkin orang lain akan mengerti.

Saya dan Nina itu sudah seperti sahabat. Memang kami berdua adalah teman baik. Namanya sahabat atau teman baik, sesekali tentunya juga menghadapi banyak masalah. Salah pengertian dan salah sangka bukan hal yang aneh. Itu menjadi salah satu bumbu dari perjalanan panjang relasi kami. Biasa itu. Orang tua saya juga pernah begitu. Seperti saya katakan tadi bahwa tidak ada seorangpun yang imun terhadap masalah komunikasi.

Nah, dari gambar dia atas dan cerita yang saya baca tadi, sebentulnya sangat sederhana menghadapinya jika masing-masing tahu dan mengerti keterbatasan serta masalah yang masing-masing miliki. Untuk itu memang komunikasi perlu ditegakkan. Jika tanp komunikasi dan hanya bertumpu pada asumsi dan prasangka, maka relasi itu tidak akan pernah berhasil dengan baik, dan jika memperhatikan gambar dia atas, tanpa komunikasi maka kedua orang itu akan menghadapi masalah yang jauh lebih serius.