OK... sebelumnya saya pernah menulis tentang menggeser waktu menulis. Hmm bukan perkara mudah ternyata. Namanya habit atau tuman itu cukup melekat. Serelah sekian ratus hari rutin menulis, kebiasaan - waktu menulis juga melekat di sana. 

Untuk mengubah waktu menulis ya saya harus lebih dulu membongkar kebiasaan lama. Hari ini saya mulai dengan menulis lebih awal. Jadi lahirlah tulisan ini. Walaupun secara konten tulisan ini mungkin garing, buat saya tulisan ini cukup penting. Kalau sebelumnya tulisan saya banyak mengenai membangun tuman, kali ini tulisan saya adalah lebih berhubungan dengan mengubah kebiasaan. 

Beberapa waktu terakhir ini, rutin gowes saya juga sempat terganggu beberapa hal. Kaki saya juga sempat luka jadi saya menunggu kaki saya sembuh sebelum mulai gowes lagi. Minggu kemarin saya mulai dan terasa sekali bagaimana sulitnya membangun momentum untuk menggerakkan sesuatu yang sudah berhenti. Minggu pagi kemarin sulit sekali mendorong diri untuk bangun. Apalagi sehari sebelumnya saya dan kakak kakak sdh sempat hiking ke gunung batu di Lembang. Akhirnya saya bangun juga. Beruntung malam sebelumnya sdh janjian dengan Mark - teman gowes di hari Minggu. 

Jadi ya begitulah. Kalau kita punya kebiasaan baik, kebiasaan itu perlu dijaga baik-baik. Kalaupun perlu diperbaiki, ya diubah saja kebiasaannya, perlahan-lahan. Saya sedang mengubah kebiasaan saya menulis dengan mengawali menulis lebih awal. Mudah-mudahan saya bisa. Salam.

Oh iya, di luar kebiasaan, saya menulis esai ini menggunakan hape saya. Baru dua esai yang saya tuliskan menggunakan hape.

 Photo by Alexas Fotos from Pexels