Hari ini saya menuliskan esai yang ke 225 di tanggal 25 Desember 2012. Nyambung ya angkanya, hehe... Kemarin saya menulis tentang bagaimana kita bisa mengkhidmati dan menemukan makna Natal. Setelah tahun kemarin keluarga kami hanya berkumpul untuk Natalan secara daring di balik layar - di rumah kami masing-masing, menyenangkan sekali tahun ini kami bisa berkumpul secara langsung. Suasana yang biasa kami rasakan dulu bisa kembali kami dapatkan.
Keluarga mulai berkumpul sejak pagi, dan kamipun mulai larut berbincang dan bertukar cerita. Maklum cukup banyak juga yang setelah sekian lama tidak sempat berkumpul. Jadi Natalan tahun ini memang spesial. Apa yang saya tuliskan tentang makna keluarga terasa nyata sekali ada, bisa dirasakan dan dialami.
Hari ini saya mendapatkan pengalaman seru juga melewatkan waktu dengan bermain game. Di sela-sela obrolan dan makan bersama, kami memainkan permainan non virtual. Nah ini juga seru mengingat kehidupan kita selama lebih dari satu setengah tahun didominasi aktivitas di balik layar. Untuk kumpul Natal kali ini kami berangkat berbekal permainan papan dan kartu. Ternyata hal ini jadi media interaksi yang asik banget - dan ini berlaku lintas generasi. Daripada permainan game komputer yang hanya menyibukkan kita di hadapan layar, permainan papan dan kartu jadi media interaksi yang asik. Sejak sore sampai malam tadi kami bermain bersama dan tanpa terasa suasana jadi cair - bahkan untuk anggota keluarga yang sebetulnya tidak terlalu banyak berbincang. Keponakan yang masih kecil dan ga terlalu nyambung sama saya. Tapi tadi kami bisa betul2 bermain dan bergurau, relasi jadi sangat cair. Di tengah situasi pandemi yang juga begitu menjauhkan kita satu dari yang lain, kesempatan tadi terasa jadi sangat berharga.
Natal kali ini memang terasa berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak terasa hari sudah larut malam. Tulisan ini sekedar mencatatkan pengalaman seharian tadi. Semoga banyak orang yang merasakan damai dan bahagia Natal - siapapun dia - seperti apa yang bisa saya rasakan. Salah satu hal yang paling perlu disyukuri adalah berkumpul dengan orang-orang terdekat - dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Salam.
Photo by Jessica Lynn Lewis from Pexels
