Malam ini saya menulis lagi untuk mengejar ketinggalan. Ketinggalan apa? Ketinggalan menulis esai. Hari ini saya masih berhutang 3 tulisan. Awalnya saya melewatkan satu esai - berhutang satu esai. Berhutang pada siapa? Ya pada komitmen saya sendiri. Di hari berikutnya saya hanya bisa menulis satu esai dan jadinya saya masih tetap berhutang satu esai.
Minggu lalu karena kesibukan yang cukup tinggi saya kembali melewatkan satu tulisan, dan satu tulisan... Sejak beberapa waktu yang lalu saya berusaha mengejar ketinggalan saya menulis - membayarkan hutang-hutang esai saya. Ternyata itu tidak mudah. Sampai hari ini saya belum berhasil. Tadi pagi saya memastikan bahwa hari ini saya harus menuliskan dua buah esai. Tadi pagi saya menuntaskan satu, malam ini saya kembali menuliskan satu lagi esai.
Tapi ya itu, bagaimana rutinitas kita jadi penting, disiplin jadi penting tentang agar kita bisa menjaga konsistensi kita melakukan sesuatu. Habit atau kebiasaan itu memang perkara momentum. Saat kita berhenti, kita akan mulai lagi dari awal membangun momentum agar hal yang kita lakukan bisa berjalan lagi.
Menulis satu tulisan per hari buat saya tidak terlalu masalah - karena sepertinya rutin menulis sudah membuat menulis tidak lagi sulit lagi bagi saya. Tapi mengejar ketinggalan menulis bukan hal mudah buat saya. Beberapa hari ke depan masih jadi tantangan bagi saya untuk bisa kembali ke ritme semula. Semoga saya bisa.
Photo by Kutlay Uyar from Pexels