Sumba, apa saja sih yang saya ingin ketahui?

Bagaimana asal-usul dari adat / tradisi disana? Apakah sebuah kebiasaan lama? Apakah suatu hal yang dipercaya membuat suatu hal terjadi? Bagaimana bisa adat / tradisi itu lebih kuat dari agama? Tapi, di sisi lain orang-orang lebih takut ke pendeta daripada polisi? Bagaimana mereka menjalankan keseharian? Apa yang mereka lakukan untuk bersenang-senang? Acara apa saja sih yang mereka miliki? Bagaimana dengan makanannya? Pak Agus sempat bercerita, mereka senang makan nasi jagung. Tetapi, bukan jagung seperti biasanya. Mereka akan memanen jagung itu saat sudah keras, diasap lalu di jadikan semacam tepung. Katanya membuat lebih kenyang. Dari mana munculnya cara memproses jagung seperti ini? Apa hidangan khas Sumba?

Bagaimana dengan tempat tinggalnya? Pak Agus sempat bercerita sedikit tentang mengapa rumah orang-orang Sumba tinggi sekali atapnya. Dapur ditengah, dan kamar-kamar mengelilinginya. Beliau juga mengatakan bahwa atap yang tinggi itu tepat diatas dapur, sehingga dipakai untuk mengasap jagung yang nantinya akan dijadikan semcam "tepung". Bagaimana mereka bisa mendapatkan sebuah desain yang begitu pas menurut kebutuhan dan indah? Bagaimana sih orang-orang membuatnya? Bagaimana cara memakai mekanisme mengasap jagungnya? 

Bagaimana dengan orang-orangnya? Flavi sempat ngobrol dengan salah satu teman dari ayahnya, yang dulu sekali sempat tinggal di Sumba. Katanya orang-orang sana sangat gampang tersinggung. Pak Agus dan Bu Erwinna juga bercerita, orang-orang sana melihat orang pendatang, apalagi dari jawa sebagai raja, derajat mereka lebih tinggi. Orang-orang sana pun rela berkorban ternak untuk menyambut kedatangan tamu, padahal keluarga sendiri jarang diberi makan yang begitu mewah. Kenapa begitu? Darimana munculnya perspektif ini? Mengapa lebih mementingkan tamu dibandingkan keluarga sendiri?

Bagaimana dengan anak-anaknya? Pak Agus dan Bu Erwinna memberitahu kami, bahwa anak-anak disana sangat semangat belajar, membaca, berhitung, semangat sekali. Senang kali jika diberi soal matematika. Sampai memakai jari temannya untuk menghitung jika kurang! Mengapa sangat semangat? Dari mana motivasi mereka? Bagaimana keseharian mereka? Apa yang mereka biasa lakukan bersama?

Bagaimana dengan LC? Pak Agus memberi kami foto-foto dari LC, sebuah tempat untuk anak-anak belajar, macam-macam fasilitas, perpustakaan, ruang serba guna, plasa, dll. Kenapa tempat ini dibuat? Siapa saja yang membantu dalam proses pembangunan? Kenapa di lokasi ini? 

Begitu banyak pertanyaan, dan mungkin tak semua dapat dijawab dalam satu perjalanan. Tapi bisa pastikan, saya akan dapat jawaban sebanyak yang saya bisa selama ada di Sumba.