AES 497 Sabtu Pagi
joefelus
Sunday October 2 2022, 8:47 AM
AES 497 Sabtu Pagi

Saya bangun agak siang karena tidak memiliki banyak rencana di pagi hari kecuali sedikit memperbaiki lampu mobil yang rumahnya agak meleleh karena salah pasang. Hari ini rencananya akan melakukan perjalanan jauh jadi saya harus memastikan lampu itu duduk di tempatnya dengan secured karena kemungkinan kami akan pulang malam. Tidak butuh waktu lama karena ternyata lampu itu duduk dengan tenang dan tidak dapat bergerak. Beres!

Nina sibuk di dapur membuat roti . Sepertinya ini menjadi hobby dia yang baru hahaha. Saya menghadapi layar laptop sambil mendengarkan Saturday morning Jazz di youtube yang saya putar di TV. Televisi jaman sekarang kualitas speakernya bagus, jadi lumayan memuaskan mendengarkan musik. Eniwei, mudah-mudahan saya bisa menulis karena pagi ini belum ada ide. Yang saya lakukan adalah seperti biasa menulis saja apa yang ada dalam pikiran. Kalaupun nanti tidak jadi tulisan yang bagus, ya tidak apa-apa. Ini adalah cara saya untuk "mendokumentasikan" pikiran dalam bentuk tulisan. Kalau saya tulis, pikiran itu bisa saya "tayang" ulang suatu waktu nanti.

Tadi pagi saya sekilas membaca sesuatu ketika masih berbaring di tempat tidur. "Orang bijak mengatakan jika kita marah artinya kita hidup di masa lalu, jika kita khawatir itu artinya kita hidup di masa depan, tapi jika kita merasa damai, artinya kita hidup di saat ini." Saya penasaran, lalu saya cari di google, ternyata itu adalah kata-kata yang diungkapkan oleh Lao Tzu yang bunyinya begini:

“If you are depressed you are living in the past.
If you are anxious you are living in the future.
If you are at peace you are living in the present.”

Menarik sekali menurut saya, dan itu menyadarkan bahwa selama ini kebanyakan dari kita memang seolah-olah ditarik kesana kemari dalam artian kita tidak sepenuhnya hidup di saat ini, in the now, melainkan masih terpengaruh banyak hal yang sudah terjadi yang seharusnya bisa kita abaikan dan secara penuh berkonsentrasi dan memusatkan pikiran serta perhatian kita pada saat ini. Kita juga begitu terpaku pada kekhawatiran akan masa depan. Pikiran kita banyak bermain-main dan menduga-duga apa yang akan terjadi di saat nanti, lucunya justru kekhawatiran-kekhawatiran itu begitu mempengaruhi kita dalam menjalani kekinian yang ternyata pada saatnya kekhawatiran itu sama sekali tidak beralasan dan tidak terbukti.

Memang merupakan sesuatu hal yang wajar kita mengalami kekhawatiran. Rasa takut dan khawatir membuat kita berhati-hati, menjadi semacam rambu-rambu agar kita lebih aware untuk tidak membuat kesalahan. Itu sangat manusiawi dan menurut saya merupakan hal yang sangat baik. Hidup yang kita jalani harus dengan penuh "kehadiran" dan siap mengantisipasi apa yang mungkin terjadi di depan kita. Itu merupakan salah satu bentuk awareness , entah istilahnya apa, saya lupa.

"Jo, I screwed up!" Tiba-tiba Nina berkata.

"Huh?" saya tidak mengerti.

"Aku kasih jam yang salah ke Simon. Harusnya setengah sepuluh eh aku malah bilang 10:30" Kata Nina.

Simon adalah teman kami, mahasiswa paska sarjana juga yang mendapat bea siswa dari LPDP, departemen keuangan Indonesia untuk mengikuti program doktoral. Simon akan bergabung dengan kami jalan-jalan ke beberapa tempat, ke grosir komputer karena Kano ingin melihat-lihat laptop yang dia inginkan (Sombongnya dia karena sekarang sudah punya penghasilan, jadi mulai menginginkan sesuatu dengan menggunakan uang sendiri, hahahaha), lalu sesudah itu kami akan makan siang, kemungkinan Korean BBQ yang all you can eat, dan kami akan ke kota lain untuk melihat parade mobil klasik. Itu rencananya.

"Ya kamu WA aja. Pasti dia suda bangun dan bisa langsung bersiap-siap, masih banyak waktu." Kata saya.

Hmm... saya langsung praktik kata-katanya Lao Tzu! pikir saya. Dari pada mengkhawatirkan apa yang akan terjadi dan jengkel karena sesuatu yang salah dilakukan di waktu lampau, lebih baik melihat situasi dengan "damai" dan mencari solusi yang masuk akal tanpa perlu heboh. Hal kecil, tapi bisa mempengaruhi pagi yang sedang saya nikmati ini, bukan?

Memang betul jika kami berangkatnya terlambat 1 jam, maka semua rencana akan agak kacau dan berantakan, tapi mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi tidak banyak berguna. Beberapa menit kemudian Simon menjawab," Siap, Mbak. Oh aku bawa kursi lipat ya."

Nah betul khan? tidak perlu jengkel dan tidak perlu khawatir dan pagi saya berjalan dengan lancar. Sebentar lagi roti yang Nina buat akan selesai, dan saya akan menyiapkan coffee press dan membuat kopi. Kano sudah sedang Mandi dan kami akan segera berangkat 15 menit lagi.***

Foto credit: depositphotos.com