Merantau itu hampir selalu menakutkan, mengkhawatirkan atau apapun itu istilahnya. Bukan merupakan sebuah perasaan yang nyaman ketika kita harus melepaskan diri dari comfort zone di mana kita merasa aman dan nyaman. Pada saat yang bersamaan merantau juga memberikan perasaan yang seru, excited karena akan banyak mengalami petualangan baru, bertemu dengan orang-orang baru dan melihat tempat-tempat baru. Ini yang sesungguhnya saya rasakan. Tidak hanya ketika akan memulai perantauan, bahkan ketika dalam proses memutuskan, mempersiapkan dan juga mengantisipasi banyak kemungkinan yang tidak diketahui. Nah ini menjadi cerita kedua saya mengenai perantauan.
Merantau ke tempat baru seperti saya katakan di atas membuat saya merasa terintimidasi, tapi sekaligus juga memberikan banyak keuntungan. Jika hanya bepergian untuk waktu tertentu seperti misalnya berlibur atau melakukan perjalanan untuk rekreasi mungkin berbeda. Yang semacam ini memberikan keuntungan agar kita dapat sejenak melepaskan diri dari kepenatan, rutinitas bahkan kesibukan. Tapi jika merantau seperti yang saya lakukan, ini jauh berbeda. Tidak hanya comfort zone yang harus saya singkirkan tapi seolah-olah me-reset ulang gaya hidup saya dan mulai memulai dari awal. Kalau benda elektronik istilahnya factory reset hahaha.. Nah ini bukan hal yang mudah. Banyak pertimbangan dan pemikiran yang harus direncanakan matang-matang. Saya banyak melakukan riset sebelum memulai perantauan, walau begitu tidak pernah ada jawaban yang benar-benar dapat membuat saya confident! Tidak pernah. Banyak kehawatiran, perasaan ragu-ragu karena ini menyangkut banyak faktor. Ini sangat menantang sekaligus juga mengerikan. Ini seolah-olah sebagai uji nyali! Hahaha..
Melepaskan diri dari "bubble", dari zona aman, dari kemapanan sebetulnya setelah dipikir-pikir merupakan pengalaman yang sangat rewarding! Benarkah begitu? Saya berani dengan yakin menjawab "YA"! Ini pengalaman yang sangat baik dan bermanfaat yang kalau orang bule mengatakan bermanfaat bagi mind, body and soul! Lengkap pokoknya! Maksudnya apa? ini pengalaman yang sangat berharga karena saya dapat jauh menghargai diri saya sendiri secara luar biasa. Memberikan kepuasan batin dan juga fisik karena ternyata sesudah saya pikirkan dan rasakan baik-baik, pengalaman ini membuktikan bahwa ternyata saya dapat menghadapi tantangan yang sebelumnya saya ragu akan dapat menghadapinya. Ini memperbaiki penilaian terhadap diri sendiri. I never knew that I am capable of doing this and that! Pada dasarnya memberikan suntikan booster terhadap ego, bukan dalam arti kesombongan tapi dalam pengertian yang sehat.
Saya ingat ada seorang dosen di tempat istri saya bekerja, beliau berkata,"Kasihan ya Jo, jauh-jauh ke Amerika ternyata di sana bekerja mengupas udang!" Hahahaha.. Entah beliau mendapat cerita fiksi ini dari mana. Mendengar ini saya malah jadi terhibur, sama sekali tidak merasa terhina. Mengupas udang itu pekerjaan mulia hahaha.. Saya pernah bekerja lebih parah dari itu! Tidak hanya mengupas udang, saya pernah mencuci piring dan membersihkan kamar mandi kok! Which is fine! It has been a great experience! Dengan pernah menjadi orang di kelas terbawah, saya malah jadi lebih apresiatif terhadap segala tantangan kehidupan! Dengan berkata;"I've been there, done that" saja sudah dapat memberikan keteguhan pada diri saya, pada ego dan kepribadian saya! Kasarnya jika sudah pernah berada di dasar, jatuh seperti apapun tidak akan pernah bisa lebih buruk dari itu. Artinya saya akan mampu bangun lagi karena ya itu tadi, pernah mengalami dan saya selamat! Nah jadi jelas bukan bahwa pengalaman itu sangat bermanfaat bagi mind, body and soul!
Yang berikutnya, ketika memulai hidup di rantau, secara otomatis mendekatkan relasi di dalam keluarga. Di tempat baru yang tidak kita kenal, secara otomatis kebersamaan mempunyai arti yang sangat penting. Being with people we love is very rewarding! Kalau peribahasa di Indonesia istilahnya seperti sapu lidi, jika sebatang kita sangat rapuh dan mudah patah dan hancur, tapi jika bersama-sama kita menjadi kuat dan fungsional. Bukan begitu? Dengan bersama-sama kita merasa kuat dan mampu karena tidak menghadapinya dengan sendirian. "Kehadiran" menjadi sangat penting dan dibutuhkan! Di tempat baru dalam masa penyesuaian, kita diberi kesempatan untuk banyak melakukan kegiatan bersama-sama, keseruan dan kenikmatan kebersamaan, bonding. Itu semua menghidupkan kembali dedikasi sebagai orang tua, misalnya, keeratan ikatan kekeluargaan dan menghidupkan kembali relasi dalam keluarga yang mungkin sudah mulai terkikis karena rutinitas dan beban keseharian.
Di tempat baru, interaksi dengan orang-orang baru, membentuk pertemanan dan ikatan kekeluargaan baru secara tidak langsung membebaskan kita dari ke-ego-an kita dan sekaligus memberikan tantangan terhadap diri sendiri untuk dapat melepaskan diri dari keterikatan dan mulai merambah ranah baru, tempat baru dan relasi yang baru. Pengalaman-pengalaman seperti ini membuat kita lebih terbuka dalam menjalani kehidupan. Kita dapat belajar dari kebiasaan baru, melepaskan diri dari keterbatasan hidup kita yang seolah-olah berada dalam tempurung dan membuka diri akan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita ketahui.
Foto Credit: www.parhlo.com