AES 1320 Defensive Mechanism
joefelus
Wednesday February 5 2025, 10:05 AM
AES 1320 Defensive Mechanism

Never cut a tree down in the wintertime. Never make a negative decision in the low time. Never make your most important decisions when you are in your worst moods. Wait. Be patient. The storm will pass. The spring will come. - Robert H. Schuller

Kalimat di atas ini hadir mewarnai pagi yang mulai ditutupi awan mendung. Saya mengambil sebuah pisang rebus, lalu duduk dan menikmati sarapan pisang ini di kursi teras menghadap halaman belakang. Saya tiba-tiba gembira sekali karena tanaman keladi sente hitam yang beberapa minggu yang lalu saya pisahkan dari induknya menumbuhkan tunas daun baru. Selama ini saya begitu khawatir sebab daunnya satu demi satu menguning lalu layu, masih tersisa satu lagi yang tegak berdiri. Entah mengapa begitu, saya lalu mulai melakukan analisa asal-asalan.

Pada saat anak tanaman ini saya pisahkan sepertinya "terluka" dan tercabut dari induknya. Butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi dan lingkungan baru, penyesuaian membutuhkan waktu dan prosesnya lambat, karena lambat maka sepertinya mulai melakukan defensive mechanism, merontokkan daun-daun yang tidak dibutuhkan agar dapat hidup dengan kebutuhan makanan yang minim selama mengobati luka dan beradaptasi, hingga tinggal 1 daun. Ketika akar sudah kuat, maka dia mulai menumbuhkan tunas baru. Itu dugaan abal-abal yang saya buat, saya pikir masuk akal walau kenyataan sebenarnya saya tidak tahu.

Nah mengamati proses adaptasi tanaman ini membuat saya merenung tentang perjalanan hidup saya akhir-akhir ini. Sepertinya mirip dengan tanaman keladi sente ini. Adaptasi membutuhkan adjustment sebagai respons terhadap perubahan yang seringkali memiliki dampak sampingan berupa damages, kerusakan. Berbagai usaha harus dilakukan untuk merespon perubahan ini yang nantinya, pada saatnya, akan memperkokoh pijakan kita. Memang proses adaptasi itu sangat unik, tidak setiap orang melakukan hal yang sama, defensive mechanism yang dilakukan juga tidak selalu sama, tergantung dari karakter, tabiat dan attitude masing-masing. Semuanya yang jelas butuh waktu dan kesabaran serta usaha yang terus menerus harus dilakukan.

Ada beberapa momen dimana saya harus mengambil banyak keputusan. Yang saya pelajari dari situasi-situasi yang harus dihadapi ini, ada beberapa hal yang akan terus saya ingat dan cocok dengan kata-kata Robert H. Schuller di atas. Jangan kita menebang pohon di musim dingin! Itu nasihat yang pertama, maksudnya apa? Begini, di musim dingin kebanyakan pepohonan terlihat seperti mati suri karena sudah menggugurkan daun-daunnya selama musim gugur dan mulai masa hibernasi ketika cahaya matahari sangat minim, cuaca dingin yang ekstrim dan juga beban dari salju yang turun. Bayangkan jika salju menumpuk di dedaunan yang rimbun jika tidak digugurkan, ranting-ranting dan cabang pohon akan patah-patah. Mungkin itu salah satu alasan mengapa daunnya gugur, juga karena cahaya matahari semakin berkurang sehingga proses pembuatan klorofil berkurang mengakibatkan dedaunan kering dan rontok. Nah jangan kita menebangnya karena kita anggap pohon itu mati. Jangan kita mengambil keputusan negatif ketika kita sedang berada dalam kondisi tidak baik dan di bawah, jangan memutuskan sesuatu yang sangat penting ketika mood kita sedang rendah. Tunggu dan bersabarlah sebab badai akan berlalu, dan musim semi akan tiba.

Seperti keladi sente hitam saya, sekilas terlihat seolah-olah tidak akan selamat, daun-daunnya mulai layu satu demi satu, berubah menjadi kuning dan mati. Ternyata kenyataannya tidak demikian, itu defensive mechanism, begitu akar sudah kokoh dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru, dia mulai bertumbuh dan menjadi kuat. Hidup kita juga seringkali seperti itu, saya juga seperti itu belum lama ini!

You May Also Like