Bentuknya yang khas membuat langkah terhenti dan tangan tergerak untuk memungutnya. Biji dari pohon Mahoni. Semakin diamati semakin terlihat keindahannya. Inti bijinya berbentuk bulat pilih, di satu sisi memanjang membentuk bilah tipis serupa sayap capung. Warnanya coklat hangat, teksturnya halus. Di antara serakan daun-daun dan biji-biji tersebut, terlihat pula pecahan kulit buah yang telah mengering. Lucu pula melihat buah yang masih berada pada tangkai pohon. Alih-alih menggantung ke bawah, biasanya buah Mahoni mengarah ke atas, seperti menunjuk langit, sehingga disebut Sky Fruit.
Mencoba melempar beberapa keping biji yang terkumpul. Masih merasa takjub dan senang melihat bagaimana dia berputar seperti baling-baling. Terlintas bayangan anak-anak ketika bermain dengannya. Wajah-wajah antusias, ekspresi ingin tahu, saat bilah itu turun dari ketinggian sambil berputar. Berlarian mengejar biji yang sedang turun berputar-putar, berusaha melontar setinggi-tingginya, mencari keping lain yang putarannya lebih bagus.. lagi, lagi, dan lagi.. tak puas-puas.
Unik dan menarik sekali memang biji Mahoni ini. Bisa jadi permainan yang meski sangat sederhana, tapi menyenangkan dan membangun untuk anak. Tak sekadar untuk bermain, Mahoni juga dikenal karena punya banyak manfaat. Bila biji tersebut dikupas, terlihat daging biji berwarna putih. Konon rasanya sangat pahit. Namun di balik rasa pahit itu, berbagai kandungan senyawa pada biji Mahoni berkhasiat dan banyak digunakan sebagai obat herbal untuk bermacam masalah kesehatan.
Pohon Mahoni juga dapat mengurangi polusi udara sekitar 50% – 70% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus sebagai penyaring udara dan penangkap air. Karena termasuk jenis pohon dengan kayu besar, kayu Mahoni pun banyak dimanfaatkan untuk interior, furnitur, alat musik ataupun peralatan lain.
"There's nothing man can imagine that nature hasn't already created a zillion times better." - Stewart Stafford