AES 120 Pensiun
joefelus
Monday September 20 2021, 11:10 PM
AES 120 Pensiun

Ini sebuah kata ajaib yang oleh banyak orang bisa merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu, atau malah menjadi momok yang menakutkan! Jika sejak awal sudah mempersiapkan diri dengan sebuah rencana yang matang dengan proyeksi yang jelas, maka ketika masa produktif berakhir, seseorang dapat memulai masa istirahat dengan sesuatu yang menyenangkan. Tapi jika tidak mempunyai persiapan yang baik, masa istirahat ini menjadi sesuatu yang menakutkan.

Saya hanya ingin bercerita apa yang rekan-rekan saya alami di sini, bukan di tanah air. Di tempat saya bekerja, jika seseorang sudah bekerja selama 30 tahun, maka dia dapat pensiun dan menikmati sisa hidupnya dengan memperoleh dana pensiun sebesar gaji terakhir setiap bulan hingga akhir hayatnya! Jadi seandainya dia mulai bekerja sejak usia 18 tahun seusai dia lulus SMA, bekerja selama 30 tahun, maka pada usia 48 tahun dia bisa mulai pensiun. Dia akan terus memperoleh gaji sebesar gaji terakhir hingga akhir hayatnya. Jadi seandainya gaji terkahir dia $3000/bulan potong pajak, maka di masa pensiun dia akan memperoleh jumlah yang sama hingga dia meninggal dunia.

Apakah sesudah bekerja 30 tahun harus pensiun? tidak! dia bisa bekerja selama dia mau dan semampunya. Tidak ada orang yang dipaksa untuk pensiun kecuali kalau memang sudah tidak mampu lagi bekerja secara normal. Lalu apa yang bisa dilakukan sesudah pensiun? Macam-macam! Ada yang hanya menikmati hidupnya dengan bepergian, menikmati masa-masa bersama keluarga atau bahkan bekerja paruh waktu! Di masa pensiun jika tidak bekerja lagi, pemerintah menyediakan pelayanan kesehatan dari dana yang pemerintah ambil selama bekerja. Jadi jangan heran di sini memang banyak pungutan yang jumlahnya lumayan besar selama bekerja. Saya tidak tahu perhitungan persisnya, tapi seandainya gaji bruto anggap saja sekitar $3000/bulan, sesudah dipotong pajak, dan pungutan dana pensiun dan lain-lain, jumlahnya jadi sekitar 2400-an, jadi ya kurang lebih antara 20% gaji dipakai untuk pajak, dan pungutan lainnya. Sekali lagi tepatnya saya tidak hapal betul. Yang jelas di masa pensiun memang ada pelayanan kesehatan yang cukup walau tidak sebaik ketika masih menikmati asuransi kesehatan yang dibayar oleh perusahaan ketika masih bekerja.

Salah satu alasan orang tidak langsung pensiun adalah asuransi kesehatan, Jika seseorang memang butuh pelayanan kesehatan yang baik, biasanya orang akan berusaha terus bekerja, sebab pelayanan kesehatan di masa pensiun tidak sebaik pelayanan kesehatan di masa kerja. oleh sebab itu masih banyak orang bekerja bahkan hingga usia 70 tahun lebih! Sayangnya banyak karena masalah kesehatan akhirnya seseorang terpaksa pensiun, begitu pensiun tidak lama kemudia dia meninggal dunia tanpa ada kesempatan menikmati masa istirahatnya. Contoh ini terjadi pada beberapa orang rekan kerja yang saya pernah kenal. Tapi contoh rekan kerja yang pensiun sebelum berusia 50 tahun juga ada karena dia bekerja sejak masih sangat muda dari bawah hingga mencapai puncak karirnya, lalu sekarang dia asyik menikmati masa istirahatnya dengan banyak berpergian.

Tadi pagi saya merasa terheran-heran membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa 30% usia produktif di sini tidak bekerja! Yang dimaksud usia produktif di artikel itu adalah usia 17 hingga 64 tahun. 30% artinya sekitar 20 juta orang! Bayangkan! Kenapa mereka tidak bekerja, katanya karena ada yang menikmati santunan $600/minggu seperti yang pernah saya tulis beberapa hari yang lalu. Ada yang bekerja dengan gaji di bawah meja yang maksudnya gajinya dalam bentuk tunai dan tidak terdeteksi oleh pemerintah sehingga tidak kena pajak dan potongan-potongan lain, ada yang pekerjaannya dengan bermain saham, bitcoin, atau pelayanan jasa online, dan sebaianya. Saya tidak mengerti perhitungan mereka, tapi kalau menurut saya, ini jenis kegiatan yang riskan jika ingin menikmati masa pensiun yang menyenangkan, kecuali jika mereka mampu berinvestasi dan menabung yang cukup untuk masa istirahat nanti. Jaminan masa pensiun itu diperhitungkan dengan tingkat produktifitas dan gaji selama bekerja, jadi semakin besar potongannya, kalau tidak salah, maka masa pensiun juga memperoleh tunjangan yang sepadan. Jadi jika pekerjaannya ece ece dan penghasilan rendah, jangan harap di masa pensiun bisa menikmati dana yang cukup. Begitu jika saya tidak salah.

Saya di atas mengatakan tidak berusaha membandingkan dengan tanah air, karena ya masih butuh waktu lama hingga dapat mengadaptasi sistem semacam ini. Pekerjaan sektor informal di Indonesia sangat besar dan luas dan belum tersentuh pajak untuk penghasilan negara yang nantinya bisa menjamin masyarakatnya di masa tidak produktif. Saya sangat awam dalam teori ekonomi jadi saya tidak bisa mengomentari ini. Yang saya tahu, banyak rekan yang saya kenal justru tingkat kemakmurannya langsung merosot drastis ketika memasuki masa pensiun sebab dana yang mereka nikmati di masa itu sangat rendah, bahkan ada yang tidak sampai 10% dari penghasilan yang biasa mereka nikmati di masa kerja. Nah ini menjadi pekerjaan rumah buat saya juga jika nanti ingin menikmati masa pensiun. Buat saya, ini menyeramkan hehehehe!