Berita baiknya adalah saya tidak harus dioperasi. Kemarin ketika berkonsultasi dengan dokter bedah, saya diberi 3 buah opsi. Yang pertama adalah operasi untuk mengangkat kelenjar thyroid. Kedua adalah prosedur yang disebut radioiodine, yaitu sebuah cara untuk "membunuh" kelenjar thyroid dengan menggunakan terapi radiasi. Yang ketiga adalah melanjutkan mengkonsumsi Levothyroxine yang sudah saya lakukan selama minimal hampir 2 tahun terakhir ini.
Dokter melihat bahwa kelenjar thyroid saya justru mengecil dari ukuran sekitar 2 tahun lalu. Dokter tidak terlalu yakin mengapa, tapi itu adalah sebuah gejala yang baik karena itu berarti pembengkakan berkurang. Itu alasan mengapa tindakan operasi bisa dikesampingkan. Dokter bersedia mengoperasi, tapi beliau berkata bahwa untuk saat ini tidak perlu. Tindakan kedua yaitu dengan proses radiasi yang tujuannya mematikan kelenjar itu. Sel-sel nya sendiri masih ada tapi sesudah melalui proses radiasi maka kelenjar itu mati dan tidak lagi berfungsi, jadi tidak akan lagi ada pembengkakan. Atau yang ketiga seperti yang sudah saya lakukan adalah mengkonsumsi obat setiap hari. Tindakan yang pertama dan ke dua tujuannya untuk menghilangkan kelenjar thyroid dan seumur hidup saya akan harus makan levothyroxine, jadi apapun tindakan yang saya pilih unjung-ujungnya sama: levothyroxine! Saya memilih mengkonsumsi obat tanpa melakukan tindakan apa-apa!
Akhir-akhir ini memang saya merasa seperti bukan diri sendiri atau bahasa kerennya, I do not feel like myself. Terus terang saya tidak tahu alasannya. Selama ini saya menyalahkan kelenjar thyroid saya, karena merupakan hal yang sangat umum bagi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan seperti saya. Hormon sering disalahkan sebagai penyebab mood swings, tapi pada kenyataannya saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Menyadari kondisi ini, seperti tahun lalu menjelang hari ulang tahun, saya akan mencoba lagi untuk menjalani beberapa hari sebelum tanggal 4 Mei sebagai waktu untuk refleksi. Saya mulai mengumpulkan topik apa saja yang akan saya refleksikan. Tujuannya disamping berusaha mengembalikan mood ke kondisi yang lebih baik juga berusaha bersyukur bahwa sudah diberi sekian banyak waktu untuk menjalani kehidupan ini.
Setiap kehidupan memiliki 2 ujung, yaitu saat dilahirkan dan saat kematian. Kita hadir di dunia ini dalam kondisi yang lemah dan tidak berdaya, namun setiap orang dilahirkan dengan potensi yang luar biasa. Setiap orang tua menyaksikan kita tumbuh dan berkembang seiring dengan pertanyaan besar, akan jadi apa anak ini di kemudian hari? Saya sebagai orang tua juga melakukan ini. Sejak kecil bahkan hingga sekarang selalu bertanya-tanya dan membayangkan masa depan seperti apa yng menunggu Kano? Tapi tidak hanya itu, saya malah masih bertanya-tanya tentang apa yang menunggu saya tahun depan, 5 tahun mendatang atau bahkan 10 hingga 15 tahun lagi.
Mempertanyakan hidup itu tidak ada hentinya. Menanyakan apa yang kehidupan harapkan dari saya, terus memikirkan apa yang penting dalam hidup ini bahkan tidak jarang saya berpikir tentang apa yang akan saya lakukan saat ini jika hari ini adalah hari terakhir saya hidup. Saya tidak pernah berhenti memikirkan tentang apa yang sudah saya lalui, apa yang saya khawatirkan dan saya takuti dalam hidup, apakah saya sudah hidup dengan benar, apa yang menjadi penyesalan saya selama ini dan lain sebagainya. Jika segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini karena sebuah alasan, apakah alasan saya hidup? Untuk apa saya dilahirkan? Nah itu pertanyaan yang hingga sekarang masih terus dicari jawabannya. Beberapa hari ke depan, mudah-mudahan berhasil, saya akan mencoba kembali mendedikasikan hari-hari itu untuk melihat ke dalam dan berrefleksi. Saya belum tahu dengan jelas apa saja yang ingin saya renungkan, tapiitu akan saya jadikan niat dan akan berusaha menjalaninya.
Photo credit: cscsisters.org
Namaste 🙏