AES33 Tak Pernah Tamat Belajar #3 Geometri Alam
matheusaribowo
Tuesday October 25 2022, 3:55 PM
AES33 Tak Pernah Tamat Belajar #3 Geometri Alam

Salah satu yang paling menarik ketika jalan ke hutan ialah menyaksikan geometri alam. Tentu saja selain mengindrai buah, daun, batang, hingga akar tanaman. Atau "membaca" batu-batuan dan tanah, menerka kontur alam juga tak kalah seru. Namun, kali ini kita bercerita tentang geometri. Hal ini terpantik oleh tulisan @kak-andy yang ini: https://ririungan.semipalar.sch.id/kak-andy/blog/4665/aes427-membongkar-narasi-negatif-dalam-diri-kita

"Saya ga suka matematika" sepenggal kalimat yang dulu pernah digenggam semasa sekolah. Setelah diulik lagi, ternyata bukan tidak suka, lebih pada belum kenal. Belum kenal bahwa matematika ada dan hidup di seluruh aspek kehidupan ini. Semuanya.

"The book of nature is written in the language of mathematics." - Galileo Galilei

Kalimat ampuh ini terus menggema di batin. Salah satu yang menjadi perhatian hari-hari ini ialah geometri. Ketika menyusuri jalanan setapak di hutan, tak henti-hentinya terkagum-kagum oleh keindahan geometri pada daun, batang pohon, corak sayap kupu-kupu dan ulat bulu, jaring laba-laba, lipatan daun pakis, pola bintik tanaman paku, serat daun, spiral pada rumah keong, motif-motif batuan, bentuk-bentuk awan, lekukan tangkai, dan lain sebagainya. Sungguh sebuah keajaiban yang tersaji dengan cuma-cuma, setiap hari.

Di awal TP 17 juga Kak Andy pernah membahas bilangan fibonacci. Tak puas dengan pembahasan Kak Andy, berlanjutlah pencarian hingga menemukan berbagai bilangan ajaib 3, 6, dan 9, pola-pola dalam mandala, dan "sacred geometry". Penemuan-penemuan ini semakin membuat penasaran dan senang dengan 'sisi lain' matematika.