AES61 JARIK
yantisuryanii7
Wednesday March 1 2023, 4:00 PM
AES61 JARIK

Beberapa hari yang lalu saat bersambang ke Dieng, ditengah-tengah cuaca berangin dan sangat dingin. Kami berjalan berkeliling rumah warga, sambil memerhatikan rumah-rumah warga. Terlihat rumah beralas dan dinding kayu sudah tak banyak. Hanya beberapa rumah khas daerah yang masih berdiri tegak.

Kata seorang teman di sana, dulu ada kebiasaan orang-orang yang berkumpul di dapur. Tujuannya sederhana, untuk berbincang-bincang sambil menghangatkan badan di perapian. Namun sepanjang perjalanan kami, terlihat masing-masing rumah tertutup rapat, dan televisi menjadi teman di ruang tengah. Kemudian seorang teman yang lain bercerita, kebiasaan Bapak-bapak yang berkumpul sambil menggunakan sarung sambil mengobrol, dan Ibu-ibu yang melilitkan kain jarik pada tubuhnya. Tapi lagi-lagi pemandangan itu hanya terlihat sesekali, selebihnya terlihat Bapak-bapak dan Ibu-Ibu menggunakan jaket tebal berbahan dan celana panjang. Mungkin karena industri pakaian jadi yang berkembang cepat ke seluruh bagian daerah, celana dan jaket tebal dengan cepat pula menggantikan posisi kain jarik dan sarung.

Lantas beberapa hari ini saya tertarik menggunakan jarik sebagai penutup bagian bawah, rasanya pas untuk menemani cuaca Bandung yang cukup dingin dan berangin. Harapannya bisa ikut merasakan kembali hangatnya jarik. Ternyata, lebih dari itu. Menggunakan jarik punya rasa tersendiri bagi saya, selain rasa hangat, rasa aman dan nyaman juga terasa di dalamnya. Saya jadi ingat tangisan anak yang akan terhenti dalam kain jarik dan pelukan Ibu. Meski terlihat akan ada banyak gerakan yang terbatas saat menggunakan kain jarik, ternyata tak ada yang bisa membatasi gerakan kita, selain pikiran kita sendiri.

You May Also Like