AES388 Ketemu Monyet
leoamurist
Sunday August 20 2023, 11:30 AM
AES388 Ketemu Monyet

Sekelebat terlintas catatan lama soal kadar kemonyetan waktu kemarin ketemu monyet di area Selametan Smipa TP19. Karena beberapa hari sebelumnya melihat beberapa video tentang kesadaran (consciousness). Katanya, yang namanya kesadaran ini selalu lah kolektif dan merupakan satu hal yang dimana kita terendam di dalamnya.

Bisa dikatakan kalau kita tidak memiliki kesadaran pribadi, tidak ada yang namanya subjektivitas dan tidak ada yang namanya objektivitas. Hanya ada kolektivitas, yang di dalamnya kita merespon lingkungan dan direspon lingkungan. Yang juga sekaligus kita adalah lingkungan itu sendiri sekaligus yang mengamati lingkungan itu juga.

Oh, keinget buku fenomenologi persepsi karya Maurice Merleau-Ponty yang baru sekilas baca beberapa pembahasan konten tulisannya. Kerangka pikir kita yang dipakai untuk melihat dunia ini sekaligus adalah kerangka pikir yang dibentuk dunia untuk kita. Mudahnya, kita hanyalah kesadaran lingkungan dimana kita berada sekarang di sini saat ini.

Seperti kalau kita sebal akan sesuatu hal, ya memang hal itu bukan hanya ada di diri kita sendiri tapi juga artinya lingkungan kita membuat kita seperti itu, bersamaan dengan kita lah yang membuat lingkungan kita begitu. Dengan kata lain, aku yang ini membuat lingkunganku jadi seperti itu, yang kemudian lingkunganku yang seperti itu membuatku menjadi seperti ini.

Praktik dari teori ini, mungkin bisa jadi semacam mulai dari melaksanakan catatan lama soal perubahan. Mengingat pertanyaan di hari belajar kakak mengenai krisis iklim, soal komitmen dan tindakan nyata apa yang bisa dilakukan masing-masing. Bahkan berdoa (oratio sit brevis et pura) pun membawa perubahan, dengan intensi berubah. Doa-doa di selametan kmrn adalah langkah awal solusi. Jadi, bukan menggerutu dan menjustifikasi gerutuan itu.

Bukan juga, berkeras hati dan berapologi bahwa sikapnya sudah benar dan sesuai aturan juga budaya selama ini. Apalagi menuntut orang lain mengikuti kehendak sendiri dengan menjadikan kesadaran (consciousness) sebagai alasan. Yang begini sepertinya delusional, karena menurunkan kemenyadaran (awareness) dan malahan meningkatkan kadar kemonyetan.

You May Also Like