Gelaran festival literasi usai sudah, namun kehangatannya masih tersisa dihatiku, sampai detik ini. Alhamdulillah, senang rasanya bisa bertemu lagi momen hangat seperti dua hari kemarin ditengah rintik gerimis yang menemani hampir sepanjang hari.
Aku percaya hujan selalu membawa berkahnya sendiri; dikala dingin yang syahdu memeluk udara, tetiba saja pandangku penuh dengan para pembaca buku dan di sudut berbeda aku menangkap lagi situasi khas smipa yang begitu cair, gelak tawa - senda gurau mengisi ruang tanpa sekat. Ah, apalagi yang tidak aku syukuri?
Belum lagi kakak-kakak pendongeng dan ribuan buku yang hari itu menjadi magnet; mata berbinar-binar, telinga asik dimanjakan kisah-kisah ajaib, tangan-tangan mungil meraih buku, jingkat-jingkat berlari kesana kemari melintasi lautan buku. Ada juga wajah-wajah yang kulihat sedang serius mencari lalu berganti menjadi riang saat menemukan buku yang menarik. Hingga perlahan riuh kembali tenang, beberapa sudah asik tenggelam dengan buku-buku barunya. Seru sekali...!
Ah ya, ada juga momen berbagi yang kucuri dengar. Tawaran kecil untuk memakai tokennya agar si lawan bicara bisa ikut merayakan kegembiraan tukar menukar buku. Singkat dan berharga. Ekor mataku merekam situasi penuh makna itu, sedang hatiku sibuk meramu tanya, "Akankah kenangan kecil ini memiki arti yang besar bagi keduanya?" Aku dan pikiranku mulai menerka-nerka sampai kemana hal istimewa itu akan berlanjut? Tentu harapanku, akan menjadi siklus yang tak terputus.
Oh, oh. Hatiku masih saja terpaut, festival literasi kali ini teramat indah. Mungkin karena jeda yang cukup lama, atau mungkin dongeng dan buku itu adalah sihir?
-----------
Feslit 23 - 24 Februari 2023
cakep banget tulisan Bubuy.. juga jepretan2nya..
Terima kasih kak Ine.. senang sekali bisa terlibat dalam festival literasi. Mengagumkan deh lihat buku² yang terkumpul, terlebih bagaimana antusiasnya anak² di momen kemarin.
Kak @elka-fiselfia hayuu, nulis lagi... ☝️